Menanti Bukti di Atas Janji

- 2 Februari 2021, 17:26 WIB
Ilustrasi Pilkada
Ilustrasi Pilkada /Cianjurpedia/Cecep M

Baca Juga: Tarif Cukai Tembakau Naik Per 1 Februari, Harga Rokok akan Semakin Tak Terjangkau

Janji dan harapan tersebut disampaikan dengan penuh keyakinan dan tanpa beban, tidak merasa takut akan janjinya yang di umbar, meski janji-janji sebelumnya tidak tertunaikan.

Allah Swt berfirman : "Penuhilah janji kalian, sungguh janji itu pasti di mintai pertanggung jawaban" (TQS al-Isra [17]:34).

Janji adalah utang dan wajib dibayar, namun hal ini tidak diindahkan oleh para pejabat. Mereka hanya gemar mengumbar janji-janji manis dan mereka pula yang mengingkarinya, yang demikian seringkali terjadi di masa-masa pencalonan, ini seperti akhlak orang-orang munafik. Rasulullah saw bersabda :

Baca Juga: Kejagung Tetapkan 8 Orang Tersangka Kasus Korupsi Asabri Termasuk Mantan Dirut PT Asabri

"Tanda-tanda khaum munafik itu ada tiga : jika berbicara, biasa berdusta, jika berjanji, biasa ingkar, jika diberi amanah, biasa berkhianat" (HR Muslim).

Mereka hanya terobsesi kepada kekuasaan, kepentingan, dan keuntungan semata tanpa memikirkan nasib rakyat.

Islam tidak melarang siapapun untuk berkuasa atau memiliki kekuasaan. Kekuasaan yang didapat akan melahirkan kewenangan-kewenangan dalam memimpin suatu daerah.

Baca Juga: Petugas Lapas Amankan Narkoba Dalam Sale Pisang

Tetapi kepemimpinan dalam Islam tidak lain adalah untuk menyukseskan pelaksanaan syari'ah dalam masyarakat.

Pelaksanaan syari'ah memang memerlukan kepemimpinan dan kepemimpinan tanpa syari'ah akan kehilangan arah. Syari'ah tanpa kepemimpinan akan berhenti menjadi sekadar teori tanpa implikasi.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah