PCNU Cirebon : Satgas Covid-19 Tajam ke Bawah Tumpul ke Atas

- 19 November 2020, 11:53 WIB
PCNU Kabupaten Cirebon mengirim surat ke Satgas Covid-19 demi tuntut keadilan hukum pelanggaran protokol kesehatan.
PCNU Kabupaten Cirebon mengirim surat ke Satgas Covid-19 demi tuntut keadilan hukum pelanggaran protokol kesehatan. //Antara News

PORTAL MAJALENGKA – Sebuah fenomena terjadi beberapa hari lalu, dimana banyak orang di Jakarta berkerumun tapi aparatur negara yang masuk dalam komponen Satgas Covid-19 tidak melakukan apapun dengan peristiwa tersebut.

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon Jawa Barat, menuntut keadilan kepada Satgas Covid-19 Nasional.

Terkait penerapan protokol kesehatan terutama larangan berkerumun di masa pandemi yang saat ini seakan tumpul ke atas tajam ke bawah.

Baca Juga: Tambah 50 Orang, Kasus Harian Terkonfirmasi Poitif Covid-19 di Kabupaten Cirebon Tertinggi

“PCNU Kabupaten Cirebon menuntut perlakukan yang sama dalam penerapan protokol kesehatan, tidak boleh tajam di bawah tetapi tumpul di atas,” kata Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozie di Cirebon, Kamis 19 November 2020.

Terkait salah satu kegiatan di Jakarta, Aziz menilai jangankan berikhtiar membubarkan, mengantisipasi agar tidak terjadi kerumunan massa juga sama sekali tidak dilakukan bahkan terkesan membiarkan.

Dia mengatakan dalam berikhtiar menanggulangi wabah Covid-19, PCNU Kabupaten Cirebon juga terus memberikan arahan-arahan dalam menerapkan protokol kesehatan khususnya di bulan Oktober yang lalu.

Baca Juga: Tambah 5 Orang, Angka Kasus Kematian COVID-19 di Cirebon Mencapai 6,7 Persen

Hampir di setiap sudut kampong, warga NU dan pengurus NU dari tingkat cabang sampai ke tingkat ranting atau desa juga sibuk menyelenggarakan peringatan hari santri dan maulid Nabi.

“Namun saat kami akan menggelar agenda besar terpaksa harus digagalkan karena adanya larangan dari Satgas Covid-19,” ujarnya.

Agenda yang digagalkan itu penyelenggaraan maulid Nabi dengan menghadirkan Habib Syaikh Ibn Abdul Qadir Assegaf, yang dinilai berpotensi menghadirkan kerumunan ribuan massa.

Baca Juga: PLTU Cirebon Tetap Beroperasi Meskipun ada 15 Karyawan Positif Covid 19

Begitu ketatnya aparatur negara di tingkat bawah, sangat tajam dan berimplikasi terhadap beban pengurus NU untuk memberikan pemahaman utuh tentang penyelenggaraan kegiatan di masa pandemi terhadap warganya.

“Kami dikejutkan oleh dibiarkannya ribuan orang berkerumun, dan ironisnya berada di pusat ibukota sebagai salah satu kontributor terbesar penyebaran Covid-19,” katanya.

Baca Juga: Tempat Isolasi Terpusat Masih Jadi Kendala Penanganan Covid 19 di Kabupaten Cirebon

Untuk itu PCNU Kabupaten Cirebon menyurati Satgas Covid-19 Nasional agar dapat menerapkan hal yang sama dan berlaku adil kepada semua kalangan. ***

Editor: Hanif Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah