Bupati Majalengka: Penanggulangan Covid 19 Lebih Mendesak Dibanding Perubahan Nama Provinsi Sunda

- 19 Oktober 2020, 08:00 WIB
Bupati Majalengka, Karna Sobahi bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika mengunjungi Terasering Panyaweuyan di Argapura Majalengka
Bupati Majalengka, Karna Sobahi bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika mengunjungi Terasering Panyaweuyan di Argapura Majalengka /Instagram/@Ridwan_Kamil/

PORTAL MAJALENGKA - Wacana Perubahan nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda mencuat di permukaan, khususnya warga Jawa Barat setelah menjadi salah satu bahasan dalam Kongres Sunda 2020.

Kongres ini sendiri digelar di Perpustakaan Ajip Rosidi, Kota Bandung, Senin (12/10).

Bupati Majalengka, Karna Sobahi menanggapi wacana perubahan nama dari Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda.

Wacana penggantian nama menjadi Provinsi Sunda mengemuka berkali-kali dalam berbagai diskusi dan kajian. Menurut Karna, perubahan nama tersebut belum sangat mendesak.

Sebab, kearifan yang mulai berkembang saat ini masih dihadapkan kepada persoalan pandemi Covid-19.

"Jadi, ya silakan dikaji yang matang dengan mempertimbangkan kemaslahatan masyarakat Jawa Barat," ujar Karna, Senin 19 Oktober 2020.

Masih menurut Karna, wacana perubahan nama provinsi tersebut tentu harus terlebih dahulu dikaji tingkat objektivitas, kepentingan dan manfaatnya untuk lebih mengedepankan kesejahteraan masyarakat.

Bupati mengutip Alvin Toffler yang juga seorang penulis dan futurolog Amerika, yang dikenal karena karya-karyanya membahas mengenai revolusi digital, revolusi komunikasi, dan singularitas teknologi. 

"Alvin Toffler menanyakan kepada apa arti sebuah nama," ucapnya.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x