Inilah Sejarah Pedati Gede yang Saat Ini Jadi Ikon Baru Kota Cirebon

- 15 Agustus 2023, 18:01 WIB
Inilah Sejarah Pedati Gede yang Saat Ini Jadi Ikon Baru Kota Cirebon
Inilah Sejarah Pedati Gede yang Saat Ini Jadi Ikon Baru Kota Cirebon /Foto : Istimewa

PORTAL MAJALENGKA - Kini Pedati Gede atau biasa dikenala Pedati Gede Pekalangan sudah menjadi ikon baru Kota Cirebon.

Pedati Gede Pekalangan ini diletakkan di Jalan Pasuketan kawasan gedung British American Tobacco (BAT) yang dikelilingi taman dan kini menjadi Taman Pedati Gede.

Taman Pedati Gede diresmikan langsung oleh Wali Kota Cirebon, Drs. H. Nashrudin Azis, S.H., Senin 12 Desember 2022, tepat pada momentum empat tahun kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati.

Baca Juga: Mirip Nama Hewan di Sungai, Salah Satu Dharmaputra Majapahit yang Memberontak Miliki Sebutan Unik

Selain kental akan sejarahnya, bentuk fisik Pedati Gede ini juga menarik perhatian para pengguna jalan sekitar. Sehingga ketika berkunjung ke kota Cirebon kita akan disuguhi berbagai banyak cerita yang berkaitan dengan masa silam salah satunya Pedati Gede ini.

Lalu bagaimana sejarah adanya Pedati Gede?

Pedati Gede atau dikenal Pedati Gede Pekalangan merupakan salah satu peninggalan Pangeran Cakrabuana, putra sulung Prabu Siliwangi.

Baca Juga: PAN-Golkar Usung Prabowo, PDIP: Fokus Membangun Soliditas dan Kerja Politik Akar Rumput yang Kuat

Sebagaimana diketahui dahulu kala Cirebon ini memiliki 4 keraton, yang terdiri dari Keraton Kesepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabonan.

Karena latar belakang sejarah itulah di Cirebon ini memiliki banyak tempat bersejarah yang dapat dikunjungi dan sangat menarik. Tidak itu saja, di sini juga terdapat banyak benda peninggalan sejarah yang sudah berusia ratusan tahun, salah satunya Pedati Gede.

Pedati Gede ini merupakan peninggalan Pangeran Walang Sungsang atau yang lebih dikenal dengan nama Pangeran Cakrabuana atau Mbah Kuwu Sangkan Cirebon. Beliau adalah putra pertama Raja Pajajaran Prabu Siliwangi dari istri pertamanya Nyi Mas Subang Larang.

Baca Juga: Daftar TV Digital Bersertifikat Kominfo Harga Terjangkau, Tidak Ribet Tinggal Klik Tonton

Sebelum diletakkan di Jalan Pasuketan kawasan gedung British American Tobacco (BAT), Pedati Gede ini disimpan di Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, sehingga warga sekitar menamainya Pedati Gede Pekalangan atau Pedati Gede Mbah Pekalangan.

Pedati Gede Pekalangan dibuat oleh Pangeran Cakrabuwana atau Mbah Kuwu Sangkan Cirebon atau dikenal Mbah Kuwu Pekalangan saat diperintahkan Ki Danurwarsi selaku guru dan juga mertuanya untuk membuka Padukuhan atau membuat pemukiman baru.

Saat itu kawasan hutan Caruban menjadi pilihannya untuk membuat pedukuhan yang diperintah sang guru pada tahun 1445 masehi atau tepatnya pada tanggal 1 Syuro 790 Hijriah.

Kemudian Padukuhan berubah menjadi Nagari Caruban yaitu berupa Kesultanan Cirebon yang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang kepemimpinannya diserahkan kepada keponakannya sekaligus menantunya yaitu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.

Saat itu Pedati Gede digunakan untuk membangun Padukuhan. Penggunaan Pedati Gede ditarik oleh Kebo Andano yaitu seekor kerbau berwarna putih atau orang Cirebon biasa menyebutnya kebo bule.

Selain digunakan untuk membangun pedukuhan menjadi Nagari Cirebon dan kemudian berubah menjadi Kesultanan Cirebon. Pedati Gede Pekalangan ini dijadikan sarana syiar Islam sepanjang pantai ke utara Jawa.

Bahkan sekitar tahun 1480 masehi, Pedati Gede ini digunakan Sunan Gunung Jati untuk mengangkut material pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang merupakan hadiah perkawinan Sunan Gunung Jati untuk Nyi Mas Pakungwati.

Lalu apa hal menarik dari Pedati Gede ini?

Hal unik dan menarik dari Pedati Gede Pekalangan ini yaitu dari bentuknya dan juga diameter rodanya yang mencapai 2 meter. Semua bagian roda baik bagian lingkaran maupun jeruji roda terbuat dari kayu jati.

Sebenarnya Pedati Gede ini memiliki 12 roda, namun pada saat kebakaran tahun 1930, terdapat 4 roda yang terbakar hingga tersisa 8 roda hingga saat ini.

Hal cukup unik dan menarik lainnya dari Pedati Gede Pekalangan karena ukuran setiap rodanya yang berbeda-beda. Semakin ke belakang semakin besar pula rodanya.

Roda Pedati Gede ini berjumlah 12 roda atau enam pasang dengan 6 roda berdiameter 2 meter sedangkan 6 roda lainnya berukuran lebih kecil yaitu 1,5 m.

Sementara itu, di atas Pedati Gede ini terdapat mimbar yang berfungsi sebagai tempat dakwah Pangeran Cakrabuana menyampaikan dakwah dari rumah ke rumah.

Karena keunikan tersebutlah menjadikan Pedati Gede ini terkenal dan banyak yang penasaran akan bentuknya itu

Saat itu, juru kuncinya mengatakan bahwasanya mereka yang datang berkunjung bukan hanya sekedar melihat keunikan dari Pedati Gede, tetapi juga untuk melakukan penelitian terkait Pedati Gede, terutama berkaitan dengan fungsinya sebagai sarana untuk mengembangkan ajaran Islam.

Tidak sampai di situ saja, mereka kagum meski ukurannya besar dengan diameter hampir mencapai 15 dan lebar 2,5 meter serta tinggi 3 meter setiap sambungannya tidak menggunakan paku ataupun pasak. Bahkan terdapat berbagai cerita dari mulut ke mulut dikatakan bahwa Pedati Gede ini bisa terbang.

Hal demikian pernah diungkapkan Tari sang juru kunci ke-14 bahwasanya dahulu pada masa pembangunan masjid Agung Sang Cipta Rasa warga melihat Pedati Gede yang ditarik kebo andanu tidak nampak ke tanah alias terbang. Oleh karena itu ppembangunan masjid Agung Sang Cipta Rasa bisa diselesaikan dalam waktu sehari semalam.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube wisata religi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah