Rumah Rangken, Rumah Adat Indramayu yang Hampir Punah dan Sering Disebut Tidak Layak Huni

- 18 Mei 2023, 19:00 WIB
Rumah adat Rangken di Indramayu dianggap tidak layak hudni dan hampir punah.
Rumah adat Rangken di Indramayu dianggap tidak layak hudni dan hampir punah. /Ayi Abdullah/

PORTAL MAJALENGKA – Indramayu merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pesisir Jawa Barat. Daerah yang dikenal dengan sebutan kota mangga tersebut memiliki beberapa khas daerah. Seperti bahasa keseharian yang berbeda dengan umunya wilayah Jawa.

Selain bahasa daerah, Indramayu juga memiliki rumah adat yang menjadi warisan budaya. Rumah adat tersebut bernama rumah rangken. Rumah rangken adalah rumah adat Indramayu dan termasuk warisan budaya tak benda atau WBTB.

Sebagai rumah adat, rumah rangken seharusnya banyak dimiliki atau disukai oleh masyarakat sekitar.

Baca Juga: 8 Aturan Dasar Rumah Tangga Wajib Diterapkan Suami-Istri biar Harmonis dan Langgeng

Namun, faktanya sudah sangat jarang ada orang yang memiliki rumah adat rangken. Hanya beberapa orang saja yang memiliki bentuk rumah adat tersebut. Seperti yang ada di desa Totoran blok Bonjot, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu.

Rumah rangken atau juga dikenal dengan nama rumah atep ini dibangun dengan bahan baku alami. Rumah ini terbuat dari bahan bambu dengan bagian atap menggunakan daun nipah berbentuk limas. Sebagai warisan budaya, harusnya jenis rumah ini dijaga oleh masyarakat dan pemerintah setempat.

Sayangnya, rumah rangken ini sering dianggap sebagai rumah yang tidak layak huni sehingga banyak masyarakat yang enggan memiliki rumah jenis ini. Padahal rumah adat ini sudah terdaftar dalam kategori warisan budaya tak benda.

Baca Juga: MENGAGETKAN! Syekh Panji Gumilang Pengasuh PP AL ZAYTUN, Indramayu, Ungkap Mazhab yang Dianut, Aliran Sesat?

Rumah rangken juga sarat akan makna filosofi. Secara arsitektur, rumah rangken ini memiliki bentuk gajahan yang digambarkan oleh bentuk atap dan menjelang ke bawah. Kemudian, bentuk rumah yang menyesuaikan kondisi cuaca ini juga menggambarkan bagaimana beretika.

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: YouTube IDX Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x