Artinya, “Tiada tempat yang manusia isi yang lebih buruk dari pada perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun, jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (HR At-Tirmidzi).
Baca Juga: Fakta Menarik Sereh yang Perlu Kamu Ketahui, Salah Satunya Bauk untuk Kesehatan Tubuh
Terkait hadist di atas Imam As-Syafi’i juga pernah menyampaikan penjelasan berikut :
الشَّبْعُ يُثْقِلُ الْبَدَنَ، وَيُقْسِي الْقَلْبَ، وَيُزِيْلُ الْفِطْنَةَ، وَيُجْلِبُ النَّوْمَ، وَيُضْعِفُ صَاحِبَهُ عَنِ الْعِبَادَةِ
Artinya, “Makan terlalu kenyang membuat berat badan naik, menjadikan hati keras, menghilangkan kecerdasan, menyebabkan kantuk, dan menjadikan malas beribadah.” (Abu Nu’aim Al-Ashfihani, Ḥilyatul Auliyā, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 1988], juz IX, halaman 127).
Baca Juga: Menu Berbuka dan Sahur Sejuta Umat, Berikut Resep Telur Ceplok Pedas Manis Ekonomis
2. Cegah Perbuatan Maksiat
Konsistensi ibadah seseorang juga bisa terganggu lantaran tidak bisa mencegah berbuat maksiat.
Dosa dari yang diperbuat bisa mempengaruhi kualitas spiritual seseorang berubah, di antaranya menyebabkan sifat malas dalam beribadah.