Jadwal Imsakiyah Wilayah Cirebon Hari Ke-12 Ramadhan 3 April 2023, Simak Adab Berpuasa Menurut Imam Al Ghazali

- 3 April 2023, 01:00 WIB
Jadwal Imsakiyah Wilayah Cirebon Hari Ke-12 Ramadhan 3 April 2023, Simak Adab Berpuasa Menurut Imam Al Ghazali
Jadwal Imsakiyah Wilayah Cirebon Hari Ke-12 Ramadhan 3 April 2023, Simak Adab Berpuasa Menurut Imam Al Ghazali /Pexels.com/Sarath Raj

PORTAL MAJALENGKA - Inilah jadwal Imsakiyah wilayah Cirebon hari ke-12 Ramadhan 1444 H, Senin, 3 April 2023.

Seperti sebelumnya kali ini Portal Majalengka informasikan jadwal Imsakiyah wilayah Cirebon lengkap berikut waktu sholat hari ke-12 di bulan Ramadhan 1444 H, Senin, 3 April 2023.

Memasuki hari ke-12 ini, mudah-mudahan kita semua masih dalam kondisi sehat dan tetap bersemangat. Sehingga masih mampu menjalankan ibadah puasa dengan baik.

Baca Juga: Beragam Keutamaan Lailatul Qadar yang Layak Bukan Hanya Diharap tapi Harus Dikejar

Berikut jadwal Imsakiyah dan waktu sholat wilayah Cirebon ini dikutip Portal Majalengka dari Dirjen Bimas Islam Kemenag RI. Selain itu, sedikit ulasan mengenai adab berpuasa menurut Imam Al Ghazali.

Jadwal Imsakiyah dan Waktu Sholat

Jadwal Imsakiyah untuk daerah Cirebon ini kami bagi dua zona, yakni wilayah Kabupaten Cirebon dan kota Cirebon. Hal ini dilakukan untuk menjamin ketepatan waktu bagi kedua wilayah tersebut.

Kabupaten Cirebon

Imsak: 04.24 WIB
Subuh: 04.34 WIB
Dzuhur: 11.53 WIB
Ashar: 15.08 WIB
Maghrib: 17.53 WIB
Isya: 19.02 WIB

Kota Cirebon

Imsak: 04.23 WIB
Subuh: 04.33 WIB
Dzuhur: 11.53 WIB
Ashar: 15.08 WIB
Maghrib: 17.53 WIB
Isya: 19.02 WIB

Baca Juga: Kisah Sunan Gunung Jati Bisa Mengobati Perempuan yang Memiliki Tumor di Dalam Perutnya

Adab Berpuasa Menurut Imam Al Ghazali

Selain memiliki ketentuan hukum akan sah dan tidak, dalam badah puasa juga terdapat adab berpuasa yang penting untuk diperhatikan. Adab berpuasa ini bisa menentukan baik buruknya kualitas ibadah tersebut di hadapan Allah SWT.

Berkenaan dengan adab berpuasa, Imam Al Ghazali menuliskan nasihatnya dalam risalah berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 439), sebagai berikut: 

  آدَابُ الصِّيَامِ: طَيِّبُ اْلغِذاَءِ، وَتَرْكُ اْلمِرَاءِ، وَمُجَانَبَةُ اْلغِيْبَةِ، وَرَفْضُ اْلكَذِبِ، وَتَرْكُ اْلآذَى ، وَصَوْنُ اْلجَوَارِحِ عَنِ اْلقَبَائِحِ

Artinya: “Adab berpuasa, yakni: mengonsumsi makanan yang baik, menghindari perselisihan, menjauhi ghibah (menggunjing orag lain), menolak dusta, tidak menyakiti orang lain, menjaga anggota badan dari segala perbuatan buruk.”

Baca Juga: Apakah Itu Anda Pewaris Ilmu Sunan Kalijaga, Murid Sunan Gunung Jati

Dari keenam adab berpuasa yang disebutkan di atas bisa diuraikan satu per satu sebagai berikut :

1. Mengonsumsi makanan yang baik

Selama berpuasa di bulan Ramadhan, semestinya makanan dikonsumsi adalah makanan yang baik atau halalan thayyiban.

2. Menghindari perselisihan

Pertengkaran atau perselisihan bisa terjadi kapan saja. Tetapi sangat dianjurkan untuk menjaga kesucian bulan Ramadhan orang-orang berpuasa harus menjauhkan diri dari perselisihan atau pertengkaran.

Bukan hanya haus dan lapar, orang berpuasa harus punya kesadaran penuh untuk menahan diri dari emosi yang dapat menjurus pada pertengkaran.

Baca Juga: Fakta Menarik Buah Pepaya yang Perlu Kamu Ketahui, Rasanya Enak dan Miliki Ragam Nutrisi

Masalah ini dijelaskan dalam hadits Rasulullah yang dirawayatkan oleh Bukhari berikut ini:  

وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ

Artinya: “Dan jika seseorang mengajak bertengkar atau mencela maka katakanlah, “ Sesungguhnya aku sedang berpuasa. (Ucapkan hal ini dua kali).”   

Ungkapan “Aku sedang berpuasa” dimaksud dalam hadits tersebut adalah bentuk pernyataan seorang yang berpuasa untuk menghindari perselisihan atau pertengkaran dengan pihak lain pada bulan Ramadhan. Intinya ketika seseorang berpuasa harus mampu menjaga perdamaian dan kerukunan bersama.

Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Timun Suri untuk Ibu Menyusui, Salah Satunya Tingkatkan Sistem Imun

3. Menjauhi ghibah

Ghibah atau menggunjing orang lain di luar bulan Ramadhan perlu dihindari oleh orang yang berpuasa. Selama puasa di bulan suci ini, setiap orang yang berpuasa perlu menyadari bahwa ghibah dapat merusak kualitas puasa.

Karena itu semestinya ucapan atau lisan harus dijaga dengan hati-hati. organ manusia yang satu ini paling mudah dan banyak sekali mendatangkan dosa apabila tidak berhati-hati menjaganya.

Hal tersebut diterangkan dalam hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang diriwayatkan Al-Bukhari sebagai berikut:  

Baca Juga: Sunan Kalijaga Incar Tongkat Sakti Sunan Bonang, Kisah Murid Sunan Gunung Jati

سَلَامَةُ اْلِإنْسَانِ فِي حِفْظِ الِّلسَانِ

Artinya: “Keselamatan manusia bergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” 

4. Jauhi berkata dusta

Agar kualitas puasa seseorang tidak rusak maka penting untuk menjauhi perkataan dusta. Berdusta sekali akan berlanjut dengan dusta lainnya untuk menutupi dusta sebelumnya.

Berkata dusta bagi orang yang berpuasa dapat merusak nilai puasa seseorang bahkan bisa menghilangkan pahala dari puasa tersebut.

Baca Juga: Sang Singa dari Cirebon Perang Membawa Tentara Ghaib, Kisah Cucu Sunan Gunung Jati

Berkenaan dengan dusta ini disinggung Rasulullah dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh At-Thabrani sebagai berikut: 

  فَاتَّقُوا شَهْرَ رَمَضَانَ فَإِنَّ الْحَسَنَاتِ تُضَاعَفُ فِيهِ وَكَذَلِكَ السَّيِّئَاتُ

Artinya: “Takutlah kalian terhadap bulan Ramadhan karena pada bulan ini, kebaikan dilipatkan sebagaimana dosa juga dilipat-gandakan.”

5. Tidak berbuat keji atau menyakiti orang lain

Adab Berpuasa yang terakhir adalah tidak boleh berbjat keji atau menyakiti orang lain baik secara fisik maupun secara verbal.

Baca Juga: Bermain di Hadapan Pendukungnya Sendiri, Menjamu Fiorentina Inter Milan Kembali Gagal Raih Poin

Menyakiti orang lain merupakan perbuatan tercela. Dan setiap perbuatan tercela jika dilakukan dapat merusak kualitas ibadah puasa.

Agar ibadah puasa yang dijalani tidak sia-sia maka dalam bulan Ramadhan sebaiknya hindari perbuatan keji menyakiti orang lain Baik fisik ataupun verbal.  

6. Menjaga anggota badan dari segala macam perbuatan tercela

Di bulan Ramadhan ini semestinya orang yang berpuasa mampu menjaga seluruh anggota tubuh dari hal-hal buruk dan maksiat.

Baca Juga: MUDIK SUDAH DEKAT Lantas Bagaimana Ikan Channa Nanti Ketika Ditinggal? Ini Solusinya

Bukan cuma lidah masih banyak anggota tubuh lainnya juga yang berpotensi melakukan maksiat.

Sekuat tenaga harus hindari hal-hal yang melanggar adab berpuasa. Jangan sampai puasa yang dilakukan tidak bernilai sebagaimana yang digambarkan Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad sebagai berikut:

  كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إلاَّ اْلجُوْعُ وَاْلعَطَس

ُ Artinya: “Banyak orang yang berpuasa, namun mereka tidak mendapatkan apa pun selain dari pada lapar dan dahaga.” Wallahu A'lam. ***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x