Network
PORTAL MAJALENGKA - Mahasiwa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Demokrasi (FORMASI) menggelar aksi unjuk rasa dan teatrikal di depan Gedung DPRD Kota Cirebon, Kamis 14 Juli 2022.
Diketahui, Aksi unjuk rasa kelompik FORMASI tersebut terkait penolakan terhadap RKUHP (Rancangan Kitab Undang-Undang KUHP).
“Pasal-pasal kontroversial yang bermasalah dalam RKUHP mencerminkan bahwa negara berupaya membungkam suara rakyatnya sendiri dari iklim demokrasi di negeri ini,” kata Korlap Rizki Akbarianto, dalam orasinya.
Baca Juga: Jelang Ajaran Baru, IPNU IPPNU Kabupaten Cirebon Tawarkan MOP Untuk Kreativitas Pelajar
Menurut Rizki, dengan adanya pasal-pasal tersebut maka akan sangat potensial berdampak negatif kepada publik.
Seperti mengancam ruang kebebasan sipil, kriminalisasi terhadap pembela HAM, aktivis, bahkan masyarakat umum yang menyuarakan pendapatnya.
"Pembahasan RKUHP juga harus melibatkan partisipasi yang bermakna, sebagaimana yang telah dijabarkan dalam Putusan MK Nomor 91/PUU-XVIII/2020," ujar Rizki.
Baca Juga: SAAT GUS DUR Dibuat Bingung Oleh Seorang Wali Santri
Akan tetapi, lanjut Rizki, fakta di lapangan menunjukan hal yang kontradiktif. Jika dalam proses pembuatan sampai pengesahan kebijakan sangat minim sekali partisipasi publik. Lantas untuk siapa kebijakan tersebut ditujukan?
