Karena pada waktu itu Nyimas Rara Santang yang tak lain merupakan ibu Sunan Gunung Jati, sekaligus juga adik dari pangeran Cakra Buana belum menikah dengan Syarif Abdullah.
Menurut naskah Kuningan Nyimas Pakungwati bukanlah anak Nyimas Endang Geulis, melainkan anak Nyimas Kencana Larang putri Kuwu Cirebon.
Dalam naskah kuningan juga disebutkan bahwa Nyimas Pakungwati adalah anak pertama dan nantinya memiliki dua orang adik laki-laki yang di kemudian hari dinamai Pangeran Panca Bugar Arya Mengger dan Pangeran Pajarakan.
Jika merujuk pada naskah Kuningan maka Nyimas Pakungwati dinyatakan lebih muda daripada sunan Gunung Jati, karena sewaktu Sunan Gunung Jati telah lahir, Pangeran Cakra Buana belum menikahi Nyimas Kencana Larang.
Baca Juga: KARIR Gus Dur setelah Melakukan Pengembaraan Pendidikan ke Timur Tengah (1): Mulai Jadi Penulis
Sementara itu sejauh bacaan yang dibaca penulis belum ditemukan naskah atau tulisan dari para penulis lain, mengenai tahun wafatnya Nyimas Endang Geulis dan dimana beliau dikuburkan
Akan tetapi di Desa Krandon Talun, Kabupaten Cirebon, terdapat situs Nyimas Endang Geulis yang diyakini sebagai petilasan dan makamnya.
Meskipun begitu sebagian masyarakat setempat juga menganggap tempat tersebut hanya sebuah petilasan bukan makam istri pertama Pangeran Cakra Buana.
Di sisi lain berdasarkan peta denah asna makam Gunung sembung yang merupakan komplek makam raja-raja dan kerabat Keraton Cirebon di dalamnya tidak menampilkan letak makan Nyimas Endang Geulis, oleh karena itu dimungkinkan nyimas Endang geulis tidak dimakamkan di gunung Sembung.***