Keramat Sakti Syekh Datuk Kahfi Guru dari Sunan Gunung Jati dan Para Wali

- 25 Mei 2022, 08:30 WIB
Keramat Sakti Syekh Datuk Kahfi Guru dari Sunan Gunung Jati dan Para Wali
Keramat Sakti Syekh Datuk Kahfi Guru dari Sunan Gunung Jati dan Para Wali /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati memiliki banyak guru dan salah satu guru Sunan Gunung Jati adalah Syekh Datuk Kahfi.

Bukan hanya Sunan Gunung Jati saja yang menjadi murid dari Syekh Datuk Kahfi tapi banyak santrinya yang kelak jadi penyebar Islam di tanah Jawa.

Syekh Datuk Kahfi memiliki nama asli yaitu Syekh Idhofi Mahdi keturunan dari Syekh Datuk Ahmad.

Baca Juga: 5 Pelajar Nekat Langgar Larangan Suku Baduy Pewaris Kesaktian Prabu Siliwangi, Ini yang Terjadi

Syekh Datuk Kahfi lahir di semenanjung Malaka, Setelah beranjak dewasa pergi ke Mekkah untuk menuntut ilmu dan berhaji.

Kemudian Syekh Datuk Kahfi diutus oleh seorang raja, dengan misi berdakwah ajaran Islam di tanah Jawa.

Syekh Datuk Kahfi berangkat bersama rombongan sebanyak 10 orang pria dan 2 orang perempuan.

Syekh Datuk Kahfi tiba di muara Jati dan diterima dengan baik penguasa pelabuhan muara Jati Ki Gedeng Tapa.

Baca Juga: Sedang Trending: Game Online Gratis tanpa Install Aplikasi di Situs Poki, Bisa Pakai Smartphone maupun PC

Dikisahkan kedatangan Syekh Datuk Kahfi mendapatkan izin dari Ki Gedeng Tapa untuk bermukim di daerah Pesambangan.

Syekh Datuk Kahfi bermukim di sebuah bukit kecil yang bernama Giri Amparan Jati.

Di tempat baru tersebut Syekh Datuk Kahfi mulai berdakwah, mengajak masyarakat untuk mengenal dan memeluk Islam.

Semakin hari semakin banyak orang yang datang dan menyatakan diri dan menjadi pengikut setia Syekh Datuk Kahfi.

Baca Juga: Penyalahgunaan BBM Bersubsidi Terbesar Sepanjang 2022 Terungkap, Bareskrim Ungkap di Pati

Syekh Datuk Kahfi kemudian menikah dengan seorang wanita cantik yang bernama Hadijah.

Hadijah adalah cucu Haji Purwa Galuh atau Raden Brata Legawa, merupakan orang pertama yang pergi berhaji.

Hadijah adalah janda dari seorang saudagar kaya raya, yang berasal dari Hadrah Maut.

Syekh Datuk Kahfi bersama Hadijah menggunakan harta warisan dari suami pertamanya untuk berdakwah.

Baca Juga: Rahasia Kecantikan Gadis Baduy Banten, Pewaris Adat Budaya Sunda Warisan Prabu Siliwangi

Syekh Datuk Kahfi akhirnya membangun sebuah pondok pesantren yang bernama Pesambangan Jati.

Syekh Datuk Kahfi memiliki banyak santri yang kelak menjadi penerus dirinya dalam dakwah menyebarkan Islam di Jawa.

Diantara murid Syekh Datuk Kahfi adalah Pangeran Walang Sungsang dan Nyimas Rara Santang putra Prabu Siliwangi.

Bahkan Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, serta Syekh Siti Jenar pun merupakan murid Syekh Datuk Kahfi.

Baca Juga: Peringatan BMKG: Potensi Banjir Rob Terjadi di Pesisir Indonesia

Selain memiliki murid yang sangat luar biasa, Syekh Datuk Kahfi juga merupakan leluhur dari raja-raja Sumedang Larang.

Syekh Datuk Kahfi merupakan wujud dari pangeran santri atau Ki Gede Sumedang penguasa Kerajaan Sumedang Larang.

Banyak cerita tentang Karomah atau kelebihan yang dimiliki Syekh Datuk Kahfi yang diluar nalar.

Salah satu dari karomahnya yaitu menjadi satu legenda yang masyhur tentang puser bumi Gunung Jati.

Baca Juga: Agenda Mesut Ozil di Indonesia, Bersama Anak Kurang Mampu hingga Kunjungi Pabrik Sepatu

Syekh Datuk Kahfi menjadikan puser bumi yang berada di Gunung Jati sebagai tempat duduknya.

Dari tempat duduknya itulah terpancar sinar dari dalam bumi yang menghadap ke permukaan tanah pulau Jawa.

Sinar itu menyoroti dan mengelilingi tempat beliau duduk yang memancar ke seantero jagat.

Baca Juga: Mesut Ozil Sudah Tiba di Indonesia, Pemain Persib Beri Komentar Ini, Sinyal Apa?

Dari situlah Syekh Datuk Kahfi dikenal dengan sebutan Syekh Nurjati. Sedangkan tempatnya duduk kemudian dikenal sebagai Puser Bumi Gunung Jati. Wallahu a'lam bishawab.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Atlas Walisongo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah