Sunan Gunung Jati Menolak Dinobatkan Jadi Raja Mesir, Berikan Takhta Pada Adiknya Syarif Nurullah

- 7 Mei 2022, 08:30 WIB
Sunan Gunung Jati Menolak Dinobatkan Jadi Raja Mesir, Berikan Takhta Pada Adiknya Syarif Nurullah
Sunan Gunung Jati Menolak Dinobatkan Jadi Raja Mesir, Berikan Takhta Pada Adiknya Syarif Nurullah /Youtube

PORTAL MAJALENGKA - Sejarah tentang Sunan Gunung Jati banyak disebutkan pada naskah-naskah kuno yang ada.

Beberapa naskah yang menceritakan sejarah tentang Sunan Gunung Jati seperti naskah Mertasinga maupun Purwaka Caruban Nagari.

Dalam naskah tersebut diketahui bahwa Sunan Gunung Jati merupakan putra dari Syarif Abdullah Umdatuddin.

Baca Juga: Alasan Ciro Alves Menangis, Akui Kehebatan Kiper Persib Bandung Teja Paku Alam

Sunan Gunung Jati adalah putra dari Nyimas Rara Santang yang dinikahi oleh Syarif Abdullah Umdatuddin.

Pertemuan Nyimas Rara Santang dengan Syarif Abdullah Umdatuddin terjadi ketika Nyimas Rara Santang melakukan ibadah haji ke Makkah.

Perjalanan Nyimas Rara Santang untuk melaksanakan ibadah haji ditemani sang kakak yaitu Pangeran Walang Sungsang.

Baca Juga: Impian Jadi Kenyataan, Perjalanan Fitrul Dwi Rustapa hingga Bergabung Bersama Persib Bandung.

Dari pernikahan ini Nyimas Rara Santang mempunyai dua orang putra yaitu:

1. Syarif Hidayatullah yang kemudian dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati, dan

2. Syarif Nurullah, yang merupakan putra kedua Nyimas Rara Santang dan adik dari Sunan Gunung Jati.

Sedangkan ayah Sunan Gunung Jati yang lebih dikenal dengan nama Syarif Hud adalah seorang penguasa kota Ismailiyah di Mesir.

Baca Juga: Babak Belur, Timnas U-23 Indonesia Dihajar Vietnam Tiga Gol Tanpa Balas di SEA Games 2021

Diceritakan pula bahwa nasab silsilah sang ayah Sunan Gunung Jati, nasabnya sambung hingga ke Rosulullah SAW.

Menurut naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, menuliskan Perbedaan usia antara Sunan Gunung Jati dan Syarif Nurullah hanya berbeda satu tahun saja.

Itu berarti kalau Sunan Gunung Jati lahir pada 1448 M, maka Syarif Nurullah lahir satu tahun sesudahnya yaitu 1449 M.

Dikisahkan bahwa Syarif Hud Umdatuddin selalu membawa putra-putranya ke Ka'bah saat usia mereka masih Balita.

Baca Juga: Kenang Kisah Sang Legendaris Persib Bandung: Gol di Musim Pertama

Dan dari sinilah sang ayah mendapatkan petunjuk bahwa kedua putranya kelak akan menjadi penguasa dan disegani oleh masyarakat.

Namun sayang Sunan Gunung Jati dan Syarif Nurullah harus menjadi anak yatim diusianya yang masih sangat kecil.

Masa kecil Sunan Gunung Jati dan Syarif Nurullah dihiasi dengan kisah pilu dengan meninggalnya sang ayah Syarif Hud.

Wafatnya Syarif Hud Umdatuddin tentunya memerlukan pengganti untuk memimpin Bani Ismailiyah di Mesir, sedangkan Sunan Gunung Jati dan Syarif Nurullah masih sangat kecil waktu itu.

Baca Juga: Hasil Akhir Timnas U-23 Indonesia vs Vietnam di SEA Games 2021, Garuda Muda Gagal Kalahkan Vietnam

Karena dua putra Syarif Hud yang masih anak-anak, akhirnya roda pemerintahan kota Ismailiyah dijalankan oleh Patih Ongka.

Dan setelah Sunan Gunung Jati dewasa, Ia tidak mau menerima untuk menjadi raja di Ismailiyah.

Sunan Gunung Jati lebih memilih menetap dan tinggal di Cirebon untuk menyebarkan agama Islam.

Takhta kerajaan kota Ismailiyah pun akhirnya diserahkan kepada adik Sunan Gunung Jati yaitu Syarif Nurullah.

Baca Juga: Akhirnya Welcome Juga yang Ditunggu Bobotoh Persib Bandung, Teddy Tjahjono Sukses Boyong Sang Bomber

Dan diceritakan dalam naskah Mertasinga bahwa Sunan Gunung Jati kembali bertolak dari Cirebon ke Mesir.

Sunan Gunung Jati pergi ke Mesir dengan tujuan untuk menyaksikan penobatan adiknya Syarif Nurullah menjadi raja Ismailiyah.

Adik Sunan Gunung Jati akhirnya menjadi raja di kota Ismailiyah di Mesir, sedangkan Sunan Gunung Jati kembali ke Cirebon meneruskan dakwahnya.

Baca Juga: Teddy Tjahjono Penuhi Skuad Persib Bandung dengan Putra Daerah, Alasan Fitrul Dwi Pakai Nomor Punggung Satu

Dan pada akhirnya Sunan Gunung Jati sendiri diangkat menjadi Sultan di Cirebon.

Itulah sekilas tentang kisah Sunan Gunung Jati yang memilih tinggal di Cirebon untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Sunan Gunung Jati menyerahkan takhta kerajaan Ismailiyah kepada adiknya Syarif Nurullah.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Atlas Walisongo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah