Innalillahi, Kang Subhan Baihaqi Meninggal Dunia, Kiai Muda yang Dikenal dengan Pantun Jenakanya

- 6 Maret 2022, 11:43 WIB
Foto dokumentasi almarhum Kang Subhan Baihaqi, kiai muda yang dikenal lewat pantun jenakanya. Kang Subhan Bahaqi meninggal dunia pada Minggu pagi, 6 Maret 2022.
Foto dokumentasi almarhum Kang Subhan Baihaqi, kiai muda yang dikenal lewat pantun jenakanya. Kang Subhan Bahaqi meninggal dunia pada Minggu pagi, 6 Maret 2022. /Tangkapan layar Instagram @kangsubhanbaihaqi

PORTAL MAJALENGKA - Cirebon berduka dengan meninggalnya Kiai Subhan Baihaqi. Kiai muda yang akrab disapa Kang Subhan Baihaqi ini meninggal dunia pada Minggu, 6 Maret 2022 sekitar pukul 06.30 WIB.

Berita Kang Subhan Baihaqi meninggal dunia tersebar di pesan WhatsApp yang dibagikan berulang-ulang.

Melalui pesan WhatsApp, Portal Majalengka mencoba menghubungi Ustad Sulhan Choir, adik almarhum, untuk memastikan kebenaran berita yang beredar bahwa Kang Subhan Baihaqi meninggal dunia.

Baca Juga: Innalillahi, Wali Kota Bandung Oded M Danial Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat

Ustad Sulhan pun membenarkan tentang berita kakaknya, Kang Subhan Baihaqi meninggal dunia.

"Muhun A, Nuhun keun dihapunteunkeun bilih aya kalepatan pun raka kasadayana, (Iya A, Minta di maafkan apabila banyak kesalahan kakak, ke semuanya)," ucap Sulhan pada Portal Majalengka.

Untuk diketahui, almarhum merupakan salah satu tokoh kiai muda yang mengabdikan diri untuk Nahdlatul Ulama. Sebelum meninggal, almarum menjabat sebagai wakil ketua LDNU Cirebon.

Baca Juga: Hati-hati Jika Anda Sering Alami Kesemutan, Ini Salah Satu Ciri Anda Memiliki Kolesterol Tinggi

Kiai muda kelahiran Cisarua Bandung 3 September 1984 itu menimba ilmu di Buntet Pesantren Cirebon sejak sekolah Aliyah.

Lebih dari 7 tahun almarhum tinggal di pondok Pesantren Nadwatul Umah yang diasuh oleh KH. MA. Fuad Hasyim, Buntet Pesantren Cirebon.

Dirasa cukup mumpuni dengan ilmu yang diajarkan, Subhan Baihaqi ditugaskan gurunya untuk ikut berdakwah menyiarkan ajaran Ahlus Sunah wal Jamaah.

Baca Juga: AS Roma Menang Tipis 1-0 atas Atalanta, Menjaga Peluang Tiket Liga Champions Musim Depan

Setelah menikah, Kang Subhan bersama istrinya menetap di Cirebon. Tepatnya perumahan di Kesugengan Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.

Almarhum yang akrab disapa Kang Subhan Baihaqi kerap mengisi acara-acara pengajian di stasiun televisi lokal Cirebon, terutama pada bulan Ramadhan.

Sementara hari-harinya dihabiskan untuk mengisi acara-acara undangan pengajian di berbagai daerah, selain menjadi pengurus LDNU PCNU Kabupaten Cirebon.

Baca Juga: UPDATE LINK NONTON Film Series My Nedr Girl Episode 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 : Novel Karya Aidah Harisah

Bukan hanya di wilayah Cirebon saja, dakwah Kang Subhan hingga ke berbagai daerah di luar Jawa Barat.

Selama berdakwah, Kang Subhan dikenal dengan guyonan cerdasnya lewat pantun jenaka. Tidak hanya menyampaikan saat berdakwah di hadapan jamaahnya, kebiasaan berpantun juga terlihat dari status-status di media sosialnya.

Pantun yang disampaikan biasanya menggunakan bahasa Cirebon yang dikenal dengan istilah parikan.

Baca Juga: Saksikan!!! Big Match Hari Ini, Bali United vs Persija, Adu Tajam Ilija Spasojevic vs Marco Simic

Satu unggahan di akun Facebook pada 7 Maret 2021, dia menuliskan pantun begini:

"Esuk-esuk jagate padang
Dodok njentul andon midang
Ning iringan wis nyanding wedang
Kopi ireng karo gorengan gedang
Disambi udud surya cap uyah gudang
Rasae bener- bener nendang."

Parikan atau pantun yang dituliskan Kang Subhan tersebut sudah akrab di tengah publik Cirebon. Pantun yang dituliskan almarhum tersebut untuk menyapa warganet tapi dengan cara jenaka.

Baca Juga: AWAS KENA PRANK! Kapan Pengumuman Prakerja Gelombang 23, Berikut Cara Ceknya

Namun, kabar kurang mengenakan datang dari dai kondang tersebut. Berdasarkan informasi yang diterima Portal Majalengka, selama tiga bulan terakhir Kang Subhan harus dirawat di rumah sakit, karena mengalami sakit dalam.

Kini, pagi hari ini Kang Subhan berpulang ke Rahmatullah di usianya yang masih 37 menjelang 38 tahun.

Banyak masyarakat yang mengenal almarhum, terutama kerabat dan koleganya merasa kehilangan dan menyebut tokoh kiai muda ini orang baik.

Baca Juga: AYO! Daftarkan Segera, Dapatkan Bansos BLT Anak Sekolah, Untuk SD, SMP Hingga SMA, Simak Cara Daftarnya

"Allahumagfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu 'anhu," demikian doa masyarakat berharap almarhum diampuni segala kesalahan dan kekhilafannya.

Almarhum yang meninggalkan istri dan satu anaknya itu dimakamkan di tempat kelahirannya, Cisarua, Kota Bandung pada Minggu, 6 Maret 2022.***

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah