Keramat Wali: KH Abbas Buntet Cirebon Ubah Tasbih dan Pasir Jadi Bom Saat Peperangan di Surabaya

8 Juli 2022, 19:15 WIB
Perang Surabaya memunculkan kisah heroik yang dilakukan salah seorang wali, KH Abbas dari Pesantren Buntet Cirebon. /

PORTAL MAJALENGKA - KH Abbas merupakan salah satu wali Allah yang sangat terkenal di daerah Buntet Cirebon Jawa Barat. Beliau juga merupakan salah satu tokoh penggerak Nahdlatul Ulama yang memiliki ketamat semasa hidupnya.

KH Abbas adalah seorang ulama besar di Jawa Barat, sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Buntet di Desa Mertapada Kulon Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

KH Abbas juga dikenal sebagai satu diantara lima ulama kharismatik Jawa Barat, yaitu KH Ilyas Ruhiyat sesepuh Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya.

Baca Juga: Keramat Wali: KH Abbas Buntet Mampu Menuju Surabaya dalam Sekejap Hentakan Kaki

Selain itu ada KH Anwar Musaddad sesepuh Pondok Pesantren Al- Musaddadiyah Garut, KH DR Totoh Abdul Fatah Ghozali SH sesepuh Pondok Pesantren Al-Jawami Cileunyi Bandung, serta KH Irfan Hilmi sesepuh Pondok Pesantren Darussalam Ciamis.

Pada era dahulu sarung berpasangan dengan alas kaki terbuat dari kayu alias bakiak, maka dahulu kaum santri lekat dengan sarung dan bakiak.

Paket itu tak hanya untuk aktivitas sehari-hari para santri pada zaman penjajahan Belanda, bakiak juga dipakai santri untuk berperang. Hal ini dilakukan oleh Komandan Perang 10 November 1945 yakni Kyai Abbas dari Pesantren Buntet Cirebon.

Baca Juga: Karomah Wali: Sekali Tiup, Bakiak KH Abbas Buntet Mampu Menjadi Pesawat Tempur

Dalam pertempuran Surabaya yang tanggalnya diabadikan sebagai hari Pahlawan itu, selain menggunakan bakiak ternyata Kyai Abbas juga menggunakan alu atau alat penumbuk padi dan tasbih untuk melawan para penjajah dalam peristiwa besar itu.

Data peristiwa 10 November tersebut didapat dari penuturan pengawal Kyai Abbas yang bernama Abdul Wahid.

Kyai Abbas memimpin Perang 10 November dengan menggunakan bakiak yang dipegangnya sejak dari Cirebon.

Dalam kisah yang didapatkan dari Abdul Wahid, diketahui Kyai Abbas berangkat dari Cirebon beserta Kyai dan santri dengan menggunakan kereta api. Mereka singgah terlebih dahulu di kediaman Kyai Bisri di Rembang Jawa Tengah.

Baca Juga: RAJA PARA WALI Syekh Abdul Qodir Jaelani Diberi Bentuk Tanda Lahir Khusus, Banyak Keramat Sejak Dilahirkan

Di tempat itulah para Kyai dari berbagai daerah yang berjumlah sekitar 15 orang melakukan musyawarah, dilanjutkan dengan perjalanan menuju Surabaya dengan menggunakan mobil.

Meski semangat arek-arek Suroboyo untuk menyerang tentara sekutu saat itu sudah kuat, namun mereka ditahan oleh KH Hasyim Asy'ari yang meminta masyarakat menunggu kedatangan Kyai Abbas dari Pesantren Buntet Cirebon.

Selepas waktu berlalu kemudian Kyai Abbas datang dan akhirnya beliau ditunjuk menjadi komandan Perang 10 November saat itu.

Saat peperangan berkecamuk diriwayatkan oleh pengawalnya, bahwa kyai Abbas berdoa khusyuk dan atas izin Allah ribuan alu milik masyarakat berterbangan dan menghantam pasukan penjajah.

Baca Juga: KERIS SANGHYANG NAGA Milik Wali Sunan Gunung Jati Warisan Prabu Siliwangi 1: Hasil Tafakur setelah Ramadhan

Butiran-butiran tasbih dilemparkan oleh Kyai Abbas dan mampu menghancurkan sejumlah pesawat terbang yang menjadi andalan utama tentara sekutu.

Bukan hanya itu Kyai Abbas juga menggenggam pasir yang ditaburkan ke arah musuh, dan seakan-akan pasir yang ditaburkan tersebut menjadi meriam dan bom yang menghancurkan para tentara sekutu.

Kyai Kholil Bisri pun pernah bercerita bahwa Kyai Abbas mengibaskan sorbannya dan mengakibatkan pesawat terbang milik musuh hancur seketika.

Kyai Abbas wafat pada tahun 1946, sebelumnya beliau memendam kekecewaan mendalam atas Perjanjian Linggarjati yang ditekan pemerintahan Indonesia dan penjajah saat itu.

Baca Juga: Pertama dari Empat Turnamen Terakhir, Rinov-Pitha Melaju ke Semifinal Malaysia Masters 2022

Menurut Kyai Abbas Perjanjian Linggarjati sangat merugikan Indonesia karena Perjanjian Linggarjati tersebut tidak sesuai dengan realita.

Begitulah keramat Kyai Abbas Buntet Cirebon yang mana beliau bisa mengubah tasbih dan pasir menjadi bom yang mampu menghancurkan tentara sekutu. Waallahua'lam bisshawab. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Youtube Keramat Wali

Tags

Terkini

Terpopuler