Penemuan Dua Makam Kuno Beragama Islam, Hidup Pada Masa Sebelum Sunan Gunung Jati dan Walisongo

10 Juni 2022, 11:30 WIB
Ilustrasi. Penemuan Dua Makam Kuno Beragama Islam, Hidup Pada Masa Sebelum Sunan Gunung Jati dan Walisongo /SS YouTube Wisata Religi

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati beserta wali lainnya yang terkumpul dengan sebutan Walisongo menyebarkan Islam pada abad ke-15.

Namun dalam catatan sejarah sebelum adanya Sunan Gunung Jati dan Walisongo lainnya, Islam sudah masuk ke tanah Jawa.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa makam kuno yang diyakini hidup pada abad ke-10, dan beragama Islam.

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan, Berikut Jam Tayang Film Asmara 2 Dunia di Indosiar

Dilansir Portal Majalengka dari buku sejarah Atlas Walisongo, tentang tokoh Islam Pra Walisongo yang ada di tanah Jawa.

Bukti tertua arkeologi petilasan Islam di Nusantara adalah keberadaan makam Fatimah binti Maimun bin Hibatallah.

Makam Fatimah Binti Maimun ini terletak di Dusun Leran, Desa Pesucian, Kec. Manyar, Kabupaten Gresik, yang inskripsinya menunjuk kronogram 475 H/1082 M.

Secara arkeologis, makam Fatimah yang terletak di desa Leran, 12 KM di sebelah barat kota Gresik dianggap sebagai satu-satunya peninggalan Islam tertua di Nusantara.

Baca Juga: Apakah Anda Keturunan Prabu Siliwangi dan Sunan Gunung Jati? Simak di Sini

Makam ini tampaknya berhubungan dengan kisah migrasi Suku Lor asal Persia yang datang ke Jawa pada abad ke-10 M.

Untuk bisa sampai ke kompleks makam Fatimah binti Maimun, ini dapat diakses dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum dari Gresik atau dari Surabaya.

Dari Surabaya, kendaraan pribadi dapat mencapai Leran melalui jalan tol jalur Demak- Tandes- Manyar.

Dari pintu keluar tol Manyar, kendaraan meluncur ke barat sekitar 4-5 km belok ke kiri sudah masuk Leran.

Baca Juga: Romantisnya Raja Hud dari Mesir Melamar Rara Santang di Gunung Tursinah, Disaksikan Pangeran Cakrabuana

Makam Fatimah binti Maimun memiliki ciri dengan tanda papan petunjuk ke makam yang terpasang di pinggir jalan raya.

Namun jika memakai kendaraan umum, peziarah harus berangkat dari Gresik dengan menggunakan bus atau angkutan umum jurusan Gresik- Sedayu- Paciran- Tuban.

Makam Islam tertua selain Fatimah binti Maimun adalah makam Syaikh Syamsuddin al-Wasil atau Sulaiman Wasil Syamsuddin.

Makam Syekh Syamsuddin al-Wasil terletak di kompleks makam Setana Gedong, Kediri.

Baca Juga: Kebesaran Rara Santang Ibunda Sunan Gunung Jati Menolak Harta Dunia dari Raja Mesir

Kompleks makam ini terletak di dalam Kota Kediri, tepatnya di pusat kota yang bisa dicapai dari Jalan Dhoho belok ke kanan, masuk kampung Setana Gedong.

Sekitar 100 meter dari ujung kampung, terletak Masjid Setana Gedong. Kompleks makam Syeikh Syamsuddin al-Wasil terletak di barat laut masjid.

Menurut hasil survei epigrafi Islam yang dilakukan Louis-Charles Damais, inskripsi kuno di makam Setana Gedong di Kediri menyebutkan makam seorang “al-Imâm al-Kâmil”.

Dalam epitafnya terdapat keterangan “al-syâfi ’î madzhaban al-‘arabî nisban wa huwa tâdj al-qudhâ(t).”

Baca Juga: Punya Penyakit Kulit Memang Menggangu Penampilan, Begini Cara Merawat Kulit Yang Benar

Namun sangat disayangkan tidak terdapat tanggal tepat tentang inskripsi tersebut.

Inskripsi di makam Setana Gedong di Kediri itu terdiri dari tiga bidang empat persegi;

satu di atas yang lain, dengan tiap bidang berisi dua baris tulisan mendatar; berarti keseluruhannya ada enam baris.

Namun, permukaan lempengan itu rusak pada bidang kedua, di akhir baris pertama dan sisi kiri baris kedua,

Baca Juga: Jadwal Perempat Final Indonesia Masters 2022: Ginting Hadapi Rising Star Malaysia, Indonesia Sisakan 6 Nomor

Sedangkan di bidang ketiga hanya tampak beberapa huruf di awal baris pertama serta sekelompok huruf terpisah di paruh kiri baris kedua.

Itulah dua makan kuno yang berhasil ditemukan diantara makam kuno lainnya, yang diyakini dan hasil penelitian adalah makam Islam.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Atlas Walisongo

Tags

Terkini

Terpopuler