Wisata Religi? Jangan Jauh-jauh, di Majalengka ada 8 Objek Wisata Religi ini

- 7 September 2020, 09:33 WIB
Kramat Situs Mbah Buyut dalem di Desa Pilangsari Kecamatan Jatitujuh
Kramat Situs Mbah Buyut dalem di Desa Pilangsari Kecamatan Jatitujuh /@instagram/Rohmani

PORTAL MAJALENGKA - Tidak puas rasanya berkunjung ke luar kota, jika objek wisata dalam kota sendiri saja belum habis ditelusuri.

Ya, memang tidak pernah ada habisnya jika bicara tentang potensi wisata yang ada di Kabupaten Majalengka.

Dalam artikel kali ini, Portal Majalengka akan mengajak pembaca sejenak berkeliling, melihat-lihat destinasi wisata bernuansa religi yang layak  dikunjungi. Mana saja sih tempatnya? 

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Namun Ingin Berbisnis? sebaiknya coba 7 Peluang Bisnis Ini

1. Hutan lindung Patilasan Prabu Siliwangi

Hutan Lindung Patilasan Prabu Siliwangi berada di Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh dengan luas mencapai kurang lebih 3 Ha yang dibangun pada tahun 2000/2001.

Jarak dari pusat Kota Majalengka menuju lokasi objek wisata   sekitar 21km.

Patilasan Prabu Siliwangi pada zaman dahulu merupakan suatu tempat peristirahatan Prabu Siliwangi dan konon katanya menurut masyarakat sekitar merupakan tempat menghilangnya Prabu Siliwangi.

Baca Juga: Pertamina Apresiasi Insan Pers lewat Ajang AJP 2020

Dalam kawasan wisata ini terdapat dua talaga (Talaga Emas dan Talaga Pancuran) yang dianggap airnya suci oleh masyarakat sekitar dan pengunjung, sehingga sebelum melakukan ritual di patilasan tersebut pengunjung diharuskan mandi bersih di dua talaga tersebut.

Selain talaga dan patilasan Prabu Siliwangi, dikawasan wisata ini juga terdapat pohon bambu peninggalan soekarno yang dari tahun ke tahun berjumlah 5 buah (tumbuh 1, mati 1) serta adanya kolam pemandian bagi pengunjung.

Selain keindahan alam, pengunjung dapat menyaksikan kera-kera liar di sekitar kawasan ini dan berbagai jenis ikan langka yang terdapat di balong Cikahuripan.

Selain itu di kawasan ini terdapat arena outbond (camping), kolam renang dan situ cipadung yang berbatasan langsung dengan Desa Indrakila Kecamatan Sindang.

Baca Juga: Dana Bergulir PEN untuk Koperasi Rp670 Miliar

2. Makam Buyut Kiyai Arsitem

Terletak di Desa Sumber Wetan Kecamatan Jatitujuh dengan jarak tempuh  sekitar 37 Km dari pusat Kota Majalengka. Areal makam yang memiliki luas  450 meter persegi.

Objek wisata ini merupakan wisata budaya (ziarah) yang merupakan makam Buyut Kyai Arsitem dipercaya oleh masyarakat akan mendapat berkah setelah berziarah ke makam tersebut.

Makam ini ada hubungannya dengan sumur sindu yang tidak jauh dari komplek pemakaman tersebut, setiap pengunjung yang datang harus mandi di sumur sindu untuk membersihkan atau mensucikan diri kemudian berziarah ke Makam Buyut Kyai Arsitem.

Baca Juga: Peluncuran iPhone 12 Diprediksi Tertunda

Akses menuju lokasi tersebut  belum adanya angkutan umum yang menuju lokasi tersebut.

Pengunjung yang datang ke tempat ini tidak hanya dari Kabupaten Majalengka melainkan dari kabupaten-kabupaten di sekitarnya seperti dari Kabupaten Indramayu. Pada bulan Mulud, biasanya pengunjung sedang padat-padatnya.

Baca Juga: Tahun Depan, Desa Putridalem Akan Garap Agrowisata Edukasi

3. Makam Eyang Natakusuma

Eyang Natakhusuma merupakan tokoh sejarah kebudayaan pada masa kerajaan Talaga Manggung.

Makam Eyang Natakhusuma Terletak di Desa Talaga Wetan Kecamatan Talaga dengan jarak tempuh 26 Km dari pusat Kota Majalengka yang memiliki luas 2 Hektar.

Akses menuju lokasi Makam Eyang Natkhusuma kurang baik dimana kondisi jalannya berupa jalan tanah.

Fasilitas yang ada di lokasi tersebut  masih kurang memadai seperti lahan parkir dan fasilitas lainnya.

Pengunjung yang datang untuk berziarah ke lokasi tersebut bukan hanya dari Kabupaten Majalengka saja melainkan dari luar Kabupaten Majalengka seperti dari Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu.

Baca Juga: Daftar Para Pejabat yang Membelot Tidak Mendukung Donald Trump

4. Makam Buyut Israh

Terletak di Desa Sukasari Kidul Kecamatan Argapura dengan jarak tempuh 15 Km dari pusat Kota Majalengka yang memiliki luas 2 Hektar.

Akses menuju lokasi Makam Buyut Israh kurang baik dan belum adanya angkutan umum yang menuju lokasi tersebut, melainkan hanya ada ojek.

Pengunjung yang datang ke Makam Buyut Israh pada hari biasa hanya beberapa orang saja, namun pada bulan tertentu seperti bulan rayagung pengunjung yang datang ke lokasi terebut bisa mencapai 500 orang/hari, dan adanya sebuah hajat yang disuguhkan oleh pengelola makam Buyut Israh tersebut.

Fasilitas dilokasi tersebut hanya terbatas seperti hanya ada toilet, dan musola. Pada umumnya pengunjung yang datang hanya untuk berziarah dan meminta keberkahan.

Baca Juga: Wisata Sekaligus Melihat Peninggalan Sejarah di Majalengka? Kunjungi 4 Tempat Ini

5. Sumur Sindu

Seperti makam kiyai Arsitem, tempat ini juga terletak di Desa Sumber Wetan Kecamatan Jatitujuh dengan jarak tempuh 37 Km dari pusat Kota Majalengka yang memiliki luas 150 meter persegi.

Objek wisata ini merupakan peninggalan budaya yang merupakan sebuah sumur keramat yang airnya dipercaya oleh masyarakat sekitar untuk membersihkan atau mensucikan diri.

Untuk pengunjung yang datang ke lokasi wisata budaya tersebut relatif banyak, untuk hari malam jumat kliwon mencapai 10-50 orang, sedangkan untuk hari besar seperti muludan mencapai 100 orang per hari bahkan lebih, pengunjung yang datang dan dari pihak pengelola atau kuncen menyuguhkan wayang kulit sebagai hiburan pengunjung.

Tiket untuk masuk ke lokasi tersebut tidak di target melainkan hanya sebatas infak.

Baca Juga: Cibodas Tangat-1, Sumur Pertama Minyak Bumi di Indonesia

6. Sumur Dalem

Masih di kecamatan Jatitujuh, Sumur Dalem terletak di Desa Pilangsari Kecamatan Jatitujuh dengan jarak tempuh 33 Km dari pusat Kota Majalengka yang memiliki luas 100 meter persegi.  

Objek wisata ini merupakan objek wisata budaya yang merupakan sebuah sumur keramat yang airnya dipercaya oleh masyarakat sekitar untuk memintah berkah dan awet muda.

Akses menuju lokasi tersebut kurang baik seperti jalan yang rusak dan belum adanya angkutan umum yang menuju lokasi tersebut, selain itu lokasi yang berada di tengah hutan dan jauh dari pemukiman warga sekitar.

Namun pengunjung yang datang ke tempat lokasi wisata budaya tersebut masih ada, setiap pengunjung yang datang ke tempat wisata tersebut di antar oleh juru kunci (kuncen).

Baca Juga: Karang Taruna Tegaskan Kadernya Masifkan Gerakan 3M

7. Makam Pangeran Muhamad

Makam Pangeran Muhamad yang menempati area seluas sekitar 4.150 meter persegi terletak di kelurahan Cicurug – Kabupaten Majalengka.

Di tengah area persawahan di daerah perbukitan yang berjarak sekitar 3 km dari pusat Kota Majalengka.

Pangeran Muhammad merupakan utusan Sunan Gunung Djati dalam menyebarkan agama Islam di daerah Majalengka.

Baca Juga: Penjualan Mobil di China Tumbuh Pelan 5 Tahun Kedepan

Area pemakamannya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu halaman parkir, halaman yang berisi makam-makam juru kunci, dan makam Pangeran Muhamad.

Makam Pangeran Muhamad terletak di bagian paling belakang atau paling utara.

Disini Anda akan mendapatkan satu bangunan cungkup permanen berukuran 5 x 6 m, berlantai keramik putih, dan beratap genting.

Baca Juga: Prediksi BMKG, Sejumlah Provinsi Kemungkinan Hujan

Makamnya ditandai dengan adanya jirat dan dua nisan yang terletak di bagian utara dan selatan jirat.

Jirat tersebut merupakan bangunan berdenah segi empat berteras tiga. Jirat dibuat dari bahan permanen dengan permukaan dilapisi keramik.

Nisan dibuat dari batu pipih dengan bentuk dasar segi empat dan pada bagian atas berbentuk undakan yang diakhiri bentuk rata pada bagian atasnya.

Uniknya, makam ditutup dengan kelambu berwarna putih yang disangga empat tiang besi.

Baca Juga: Meskipun Tidak Ada Bukti Ilmiah, Tapi Beberapa Alasan Ini Cukup Logis Menyebut Majalengka Kota Angin

8. Makam Sunan Parung

Sunan Parung dipercaya adalah salah satu raja dari Kerajaan Talaga Manggung. Makam Sunan Parung sering diziarahi oleh para penziarah bukan hanya dari wilayah Majalengaka tetapi juga berasal dari luar daerah.

Makam Sunan Parung dijaga oleh kuncen.

Makam sunan parung merupakan bagian dari kawasan Situ Sangiang. Situ sangiang ini didiami oleh berbagai jenis ikan dan tidak ada satupun pengunjung yang berani menangkapnya.

Baca Juga: Tidak Hanya Kota Angin, Majalengka Juga Punya Julukan Lain. Selengkapnya Cek Disini!

Karena menurut kepercayaan masyarakat setempat ikan-ikan itu merupakan penjelemaan prajurit Kerajaaan Talaga Manggung.

Ya Situ Sangiang memang erat kaitannya dengan Legenda Prabu Talaga Manggung dan kedua Anakannya Raden Panglurah dan Ratu Simbarkecana.

Baca Juga: Telstar 18, Bola Buatan Majalengka yang langganan dipakai di Piala Dunia

Ikan-ikan yang ada di dalam situ bisa diberi makan oleh pengunjung dan uniknya para penduduk sekitar, berjualan dan menyediakan roti untuk pakan ikan tersebut.

Itulah beberapa tempat wisata religi di Majalengka yang bisa kamu jadikan sebagai wisata alternatif untuk mengisi liburan. Semoga bermanfaat.***

 

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x