Masjid Darussalam, Masjid Tertua di Majalengka

- 23 Agustus 2020, 09:58 WIB
Masjid Darussalam desa Karangsambung kecamatan Kadipaten
Masjid Darussalam desa Karangsambung kecamatan Kadipaten /

PORTAL MAJALENGKA  - Masjid Jami Darussalam di Desa Karangsambung, Kecamatan Kadipaten ternyata merupakan masjid tertua di Kabupaten Majalengka yang masih berdiri hingga saat ini.

Karenanya Masjid Darussalam menyimpan segudang kisah tentang awal penyebaran Islam di wilayah itu.

Wahdiyat (67 tahun) sesepuh Desa Karangsambung yang juga pengurus Masjid Jami Darussalam mengatakan, Berdasarkan catatan sejarah Desa Karangsambung, masjid dibangun pada abad ke-14 oleh para utusan Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah.

Kala itu, Desa Karangsambung terbagi ke dalam beberapa wilayah yakni Karang Koletrak, Karang Sinom, Karang Suwung, Karang Setra, dan Karang Pawijan.

Warga di masing-masing wilayah itu memiliki keahliannya tersendiri misalnya warga di desa Koletrak yang dikenal ahli dalam berperang, sementara wilayah Karang Serta lebih banyak didiami para pedagang.

Namun, warga di wilayah-wilayah itu kerap berseteru akibat berebut batas wilayah kekuasaan.

Pada akhirnya, Sunan Gunung Jati mengutus sembilan orang santrinya ke wilayah itu.

Kedatangan para utusan Sunan Gunung Jati pun berhasil mempersatukan warga yang kerap bertikai.

"Berkat usaha para pembantu Sunan Gunung Jati warga masyarakat yang berseteru bisa didamaikan," kata Wahdiyat.

Warga dari lima wilayah itu pun akhirnya bersatu menjadi satu wilayah bernama Karangsambung.

Menurut Wahdiyat, Karangsambung memiliki arti halaman yang di satukan. Setelah warga bersatu, para utusan Sunan Gunung Jati pun mendirikan sebuah masjid di wilayah itu. 

Masjid itulah yang kemudian diberi nama Masjid Darussalam.

Meski demikian, setelah Masjid Darussalam berdiri hanya dua utusan Sunan Gunung Jati yang memilih menetap di wilayah itu.

Yakni Ki Gedeng Pancuh dan Ki Gedeng Sawit. Dua tokoh itulah yang kemudian mensyiarkan Islam di Karangsambung.

“Ki Gedeng Sawit itu mubaligh dulunya, suka memberi ceramah di masjid ini,” kata Wahdiyat.

Di masjid ini juga terdapat sejumlah benda-benda pusaka bersejarah seperti tombak, keris, dan kursi yang digunakan oleh Ki Gedeng Sawit saat berceramah.

Sebagai masjid tertua di Majalengka, Masjid Jami Darussalam tak hanya memiliki arsitektur bangunan yang unik. 

Masjid ini juga menyimpan berbagai benda pusaka bersejarah di salah satu ruangannya.

Misalnya saja, tombak dan tongkat kayu sebanyak 28 buah, batok bertengger, keris dan beberapa sarungnya, pecahan-pecahan piring porselen, bola besi hingga kursi yang digunakan tokoh pendiri masjid saat mensyiarkan Islam sekitar abad ke-14.

Setiap Rabiulawal, pusaka-pusaka itu akan dimandikan. Itu sudah menjadi tradisi yang dilaksanakan sejak dulu dan masih bertahan hingga saat ini.

“Hanya saat Rabiulawal saja dikeluarkan untuk dimandikan karena ini pusaka bersejarah,” kata Wahdiyat (67 tahun) sesepuh Desa Karangsambung yang juga pengurus Masjid Jami Darussalam.

Menurut Wahdiyat, dulunya terdapat ratusan tombak dan keris di masjid Darussalam. Tetapi, benda-benda bersejarah itu kebanyakan hilang dicuri.

Terakhir, pencurian benda pusaka itu terjadi pada 2018. Pencuri masuk melalui jendela masjid dan membobol pintu penyimpanan pusaka yang terletak di samping mihrab di ruang utama.

"Banyak yang mengambil, dulu saat memandikan itu ada satu dua yang hilang. Tahun lalu itu sampai tombak juga, cuma kayunya saja yang tak dibawa," katanya.

Benda-benda pusaka itu sebagian merupakan peninggalan para pasukan Mataram yang tak kembali ke Mataram dan memilih bermukim di Karangsambung setelah gagal menyerbu Batavia. Sebagian lagi merupakan peninggalan para utusan Susunan Gunung Jati.

Berdasarkan catatan sejarah desa Karangsambung, masjid Darussalam dibuat oleh para utusan Sunan Gunung Jati. 

Masjid ini menjadi pemersatu warga beberapa darah yang tadinya kerap berseteru memperebutkan batas wilayah.

Diantara utusan Sunan Gunung Jati yang kemudian menyebarkan Islam di Karangsambung adalah Ki Gedeng Sawit.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah