Dihantui Resesi Ekonomi, Politik Uang Makin Rawan di Pilkada Serentak 2020

- 30 September 2020, 03:00 WIB
Pilkada Ilustrasi
Pilkada Ilustrasi /

"Dengan dampak kondisi ekonomi masyarakat yang katanya akhir tahun ini akan mengalami resesi, sangat rentan dimanfaatkan untuk praktek politik uang di Pilkada Tasikmalaya ini," jelas Dodi, Selasa 29 September 2020.

Menurut dia, pelanggaran dalam tahapan kampanye dengan politik uang ini diprediksi akan masive terjadi.

Baca Juga: Enam Anggota Tim Bajul Ijo Positif Covid-19

Sehingga ketika tidak dicegah, dengan terus disosialisasikan untuk melawan money politik, maka celahnya makin terbuka lebar. Bawaslu pun memetakan potensi kerawanan politik uang tersebut termasuk upaya penindakannya.

"Kami menghimbau kepada masyarakat jangan sampai terjebak politik uang atau berbentuk barang untuk mempengaruhi pemilih," terang dia.

Diberitakan Pikiran Rakyat sebelumnya, dalam artikel Selain Covid-19, Ancaman Resesi Juga Dikhawatirkan Membuat Politik Uang Kian Rawan di Pilkada, dalam melakukan penindakan terhadap pelanggaran politik uang, Bawaslu tentunya harus memenuhi syarat formil dan materil.

Baca Juga: Polri Tidak Keluarkan Izin, Lanjutan Liga 1 dan Liga 2 Ditunda

Ada penerima dan pemberi dan juga barang buktinya.

Kini yang paling utama yakni pencegahan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat.

Jangan sampai mereka terperdaya dengan diimingi uang yang mempengaruhi pilihannya di Pilkada.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x