Juru Bicara Gus Dur Ungkap Cara NU Hadapi Monster Politik dari Era Soekarno hingga Jokowi

- 31 Januari 2024, 13:40 WIB
Mantan Jubir Gus Dur, Adhie Massardi menyebut siasat NU menghadapi monster politik sejak era Soekarno hingga Jokowi.
Mantan Jubir Gus Dur, Adhie Massardi menyebut siasat NU menghadapi monster politik sejak era Soekarno hingga Jokowi. /Foto: Tangkap layar YouTube/ Refly Harun /

PORTAL MAJALENGKA - Juru bicara (jubir) Gus Dur, Adhie Massardi mengungkapkan cara Nahdlatul Ulama (NU) tidak goyah oleh politik. Bahkan, hal itu terjadi sejak era pemerintahan Presiden Soekarno.

Adhie Massardi juga menjelaskan bagaimana dahulu beberapa petinggi NU sempat bersekutu dengan Soekarno. Kabarnya saat itu, Presiden pertama Indonesia tersebut berniat untuk mengabungkan agama dengan komunis.

"Tahun 60-an itu, Kiai Wahab Hasbullah, kiai Idham chalid, dan Saefudin Zuhri kan bersekutu dengan Soekarno bikin Nasakom (Nasionalis, Agam, dan Komunis). Agama dan komunis kan tidak mungkin disatukan, tiga beliau ini bergabung ke situ tapi tidak mendorong NU di arus bawah itu untuk bersama-sama," tutur Adhie Massardi, Rabu 31 Januari 2024.

Baca Juga: PBNU Nonaktifkan Erick Thohir dari Ketua Lakpesdam NU dan 64 Fungsinaoris Lainnya

"Itu sebabnyak ketika kejadian G30S, kan NU yang paling sangar memberantas PKI. Jadi dia tidak membawa ke bawah," ungkapnya.

Adhie Massardi juga sempat menanyakan alasan Gus Dur membawa anak-anak Soeharto ke pesantren. Hal itu ternyata terdapat pesan tersembunyi.

"Pernah saya bertanya kepada Gus Dur, 'Gus waktu itu kenapa Gus Dur ikut Orde Baru, menuntun pak Harto ke pesantren-pesantren?' jawaban dia tahu enggak apa? 'Anda belum pernah berhadapan dengan monster sih'," katanya.

Oleh karena itu, Adhie Massardi melihat apa yang terjadi di era Jokowi juga memiliki pola yang sama. Petinggi NU banyak yang berpihak pada kubunya, tetapi tak pernah mengajak warga Nahdliyin untuk berpihak ke paslon yang sama.

"Saya melihat apa yang dilakukan oleh Yahya, oleh Saifullah Yusuf, oleh Khofifah, saya merasakan itu atmosfer yang pernah disampaikan oleh Gus Dur. Ini yang dilawan itu monster, jadi harus diikuti sampai saatnya nanti mengetahui titik lemahnya, dia akan berbalik," ucapnya.

Baca Juga: China dan Thailand Resmi Tandatangani Perjanjian Pembebasan Visa Bersama

"Itu sebabnya di acara muslimat tempo hari di Senayan itu, Khofifah juga tidak menyerukan muslimat untuk ikut paslon tertentu. Yahya juga tidak mengistruksikan Nahdliyin untuk ikut paslon tertentu," ujar Adhie Massardi menambahkan.

Oleh karena itu, dia mempercayai bahwa NU tetap satu apapun yang terjadi. Konflik-konflik di elite politik itu tidak akan berpengaruh kepada NU, seperti bagaimana sejarah membuktikan.

"Saya paham, Yahya mengendalikan NU yang organisasi besar ini kalau melawan monster yang enggak bisa dilawan bisa hancur itu. Jangankan PBNU yang ormas biasa, partai politik aja enggak berani, takut," kata Adhie Massardi.

"Kurang apa kuatnya sih Megawati? enggak berkutik. Jadi saya yakin ini bagian dari strategi mereka untuk menyelamatkan diri dan menyelamatkan organisasi agar tidak diobok-obok," tuturnya. *

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul Jubir Gus Dur Blak-blakan Cara NU Hadapi Monster Politik: dari Era Soekarno, Soeharto, dan Jokowi - https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-017658194/jubir-gus-dur-blak-blakan-cara-nu-hadapi-monster-politik-dari-era-soekarno-soeharto-dan-jokowi

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x