Antisipasi Sebaran Isu Hoaks Jelang Pemilu 2024, Kemenkominfo Lakukan Langkah Penanganan Strategis

- 21 September 2023, 13:58 WIB
Antisipasi Sebaran Isu Hoaks Jelang Pemilu 2024, Kemenkominfo Lakukan Langkah Penanganan Strategis
Antisipasi Sebaran Isu Hoaks Jelang Pemilu 2024, Kemenkominfo Lakukan Langkah Penanganan Strategis /Foto/Ilustrasi /

Untuk tingkat hulu, menurut Budi, Kemenkominfo akan berfokus pada peningkatan literasi dan keterampilan digital masyarakat. Ia menambahkan pihaknya akan meluncurkan kampanye edukasi dan sosialisasi anti-hoaks.

Lebih lanjut langkah tersebut akan dijalankan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya hoaks dan memberikan keterampilan dalam mengidentifikasi informasi palsu.

Baca Juga: Dibuka Pendaftaran PPPK Guru di Lingkungan Pemkab Cirebon, Berikut Syarat dan Tata Cara Pendaftarannya

Sementara di tingkat menengah, dikatakan budi, pihaknya akan menerbitkan klarifikasi mengenai isu-isu hoaks yang beredar terkait Pemilu. Langkah ini akan dilakukan dengan cara bekerja sama dengan platform digital untuk melakukan debunking, yaitu membuktikan ketidakbenaran isu tersebut.

Di samping itu pula Kemenkominfo siap mengambil tindakan penghapusan konten hoaks yang berkaitan dengan pemilu dan memutuskan akses ke situs web yang menyebarkan hoaks pemilu.

Pada tingkat hilir, menurut budi pihaknya siap memberikan dukungan data dan informasi kepada Bareskrim Polri dalam upaya mendukung penegakan hukum terhadap pembuat dan penyebaran isu-isu hoaks terkait Pemilu.

Dalam catatan Kemenkominfo pada pemilu 2019, terdapat lebih dari 928 isu hoaks yang beredar. Sementara pada periode Januari 2023 hingga September 2023, sudah terdeteksi ada152 isu hoaks, meningkat dari 51 isu hoaks di tahun 2022.

"Sehingga total isu hoaks sejak 2018 sampai 19 September 2023 sebanyak 1471 isu hoaks," ucap Budi Arie.

Intinya menurut Budi, penyebaran isu hoaks harus dicegah mengingat dampak negatif yang ditimbulkan dari isu hoaks sangat membahayakan, karena dapat mengakibatkan terjadinya polarisasi masyarakat, penurunan kepercayaan terhadap demokrasi, dan instabilitas politik. 

Di akhir pembicaraan, Budi berharap pada semua pihak menciptakan ruang digital yang sehat dalam mewujudkan serta menghadirkan pemilu 2024 yang lancar dan damai.***

Halaman:

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x