Dua Kali Terjun ke Politik, Sandiaga Uno Ngaku Habis Biaya Rp1 Triliun

- 26 November 2020, 08:00 WIB
Sandiaga Uno ungkap hikmah di balik pandemi dan PSBB.
Sandiaga Uno ungkap hikmah di balik pandemi dan PSBB. /Instagram.com/@sandiagauno/

PORTAL MAJALENGKA - Sandiaga Uno harus ikhlas merelakan harta miliknya senilai Rp1 triliun ludes gara-gara terjun ke politik.

Ya, seperti diketahui Sandiaga Uno pernah mencalonkan diri sebagai Cawapres bersama Prabowo Subianto pada pilpres tahun 2019 lalu.

Sayangnya meski sudah mengeluarkan dana fantastis untuk mengikuti pilpres, Prabowo dan Sandiaga Uno harus menerima kekalahan.

Baca Juga: Seleksi PPPK 2019 Belum Diangkat, Pemerintah Akan Buka Formasi untuk 1 Juta Guru PPPK tahun 2021

Hasil Pilpres 2019 dimenangkan pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin.

Mantan wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun secara blak-blakan telah mengeluarkan dana tak sedikit untuk masuk ke dunia politik.

Hal itu diungkap Sandi dalam video wawancaranya bersama Refly Harun yang diunggah pada 16 Mei 2020 lalu.

Baca Juga: Maradona Meninggal Dunia di Usia 60 setelah Jalani Operasi Otak

Mulanya Refly bertanya uang yang dihabiskan selama Pilkada 2017.

Sandi pun menyebut angka Rp300 miliar.

“Kalau Pilpres 2019 habis berapa bung?” kata Refly Harun.

Baca Juga: Legenda Sepak Bola Diego Maradona Meninggal Akibat Serangan Jantung

“Itu juga sudah saya laporkan (ke LHKPN). Hampir Rp 600-an miliar total Rp1 T (triliun)," ungkap Sandiaga Uno seperti dikutip Zonajakarta.com dari kanal Youtube Refly Harun.

Menanggapi jawaban Sandi, Refly pun takjub bahkan mengungkapkan bila orang yang tak punya modal besar tak bisa jadi calon presiden.

Mendengar hal itu, Sandi membantah dan menyebut bila kesuksesan dalam menjadi calon presiden tidak diukur dengan uang.

Baca Juga: Jokowi Tetapkan 11 Hari Libur Panjang Akhir Tahun 2020

Diberitakan Zona Jakarta sebelumnya, dalam artikel yang berjudul, Ikhlas Harta Rp1 Triliun Ludes Demi Politik, Sandiaga Uno: Sayanya Terlalu Naif dan Sedikit Bloon, Sandi menyebut orang yang tak punya apa-apa pun bisa menjadi kandidat.

Bahkan pengusaha itu menyayangkan sikapnya kala itu yang 'naif' dan 'bodoh'.

"Tapi ada yang nggak punya apa-apa bisa jadi kandidat. Sayanya aja yang terlalu naif dan sedikit bloon, begitulah," kata Sandiaga sambil tertawa.

Baca Juga: Presiden Jokowi Meminta Libur Akhir Tahun dan Cuti Bersama Dikurangi

Meski harus menelan pil pahit kekayaannya hilang begitu saja, Sandiaga mengaku tidak pernah merasa menyesal.

Saat berbincang dengan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Sandi mengaku bila apa yang dilewatinya merupakan salah satu bentuk pengabdian.

"Kalau saya melihat ini sebagai jalur pengabdian. Saya melihat bahwa politik ini sesuatu yang mestinya kita gunakan sebagai kendaraan untuk memperbaiki dan membangun bangsa dan kebaikan," katanya.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Garut Capai 32 Orang

Sandiaga juga mengaku tidak kapok dan percaya untuk membangun bangsa, harus memberikan yang terbaik.

"Jadi kalau untuk membangun bangsa dan kebaikan enggak boleh kapok dong. Kita harus berikan yang terbaik," ujarnya.

Meski begitu, Sandiaga mengaku lebih memilih menjadi seorang pengusaha daripada berkarier di politik.

Baca Juga: Pemkot Bogor Canangkan Wisatawan Bersepeda Jadi Potensi PAD

“Jika disuruh pilih, saya lebih ingin menjadi pengusaha kayaknya, itu sudah DNA maksudnya. Saya itu masih belajar politik. Dan kalau kepentok kanan dan kiri, jika pilih salah satu, saya pilih jadi pengusaha,” kata Sandi.***(Hani Affifah/Zona Jakarta)

 

 

 

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x