Antisipasi Sebaran Isu Hoaks Jelang Pemilu 2024, Kemenkominfo Lakukan Langkah Penanganan Strategis

21 September 2023, 13:58 WIB
Antisipasi Sebaran Isu Hoaks Jelang Pemilu 2024, Kemenkominfo Lakukan Langkah Penanganan Strategis /Foto/Ilustrasi /

PORTAL MAJALENGKA - Antisipasi merebaknya isu hoaks menjelang digelarnya Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyiapkan langkah penanganan strategis.

Kecenderungan sebaran isu hoaks jelang pemilu 2024 nanti sangat dimungkinkan bakal mengalami kenaikan tren. Karena itu menurut Budi Ari, Kementerian Kominfo melakukan langkah penanganan strategis pada tingkat hulu, tengah, dan hilir.

Belajar dari pemilu sebelumnya, Budi Arie mengingatkan pentingnya upaya bersama mangatasi isu hoaks untuk mewujudkan Pemilu damai di tahun 2024.

Baca Juga: Kemendagri Resmi Berhentikan Wali Kota Bandung Nonaktif Yana Mulyana secara Tidak Hormat

Jangan sampai merebak sehingga menyebabkan kekacauan informasi.

Budi juga menegaskan bahwa penanganan isu hoaks dan disinformasi pada Pemilu 2024 nanti harus dilakukan secara intensif agar kualitas demokrasi di Tanah Air tetap terjaga dengan baik.

Untuk itu, lanjut Budi-semua pihak harus berpartisipasi secara sehat dan bermoral guna menciptakan ruang digital yang sehat, sekaligus agar Pemilu damai 2024 dapat berjalan damai dan lancar.

Baca Juga: ILO dan UNDP Promosikan Bisnis yang Bertanggung Jawab dan Pekerjaan yang Layak Bagi Perusahaan di Indonesia

Adapun langkah penanganan strategis yang bakal dilakukan Kemenkominfo dijelaskan Budi Arie di Jakarta, pada Rabu, 20 September 2023 dikutip Portal Majalengka dari Antara.

Untuk tingkat hulu, menurut Budi, Kemenkominfo akan berfokus pada peningkatan literasi dan keterampilan digital masyarakat. Ia menambahkan pihaknya akan meluncurkan kampanye edukasi dan sosialisasi anti-hoaks.

Lebih lanjut langkah tersebut akan dijalankan melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya hoaks dan memberikan keterampilan dalam mengidentifikasi informasi palsu.

Baca Juga: Dibuka Pendaftaran PPPK Guru di Lingkungan Pemkab Cirebon, Berikut Syarat dan Tata Cara Pendaftarannya

Sementara di tingkat menengah, dikatakan budi, pihaknya akan menerbitkan klarifikasi mengenai isu-isu hoaks yang beredar terkait Pemilu. Langkah ini akan dilakukan dengan cara bekerja sama dengan platform digital untuk melakukan debunking, yaitu membuktikan ketidakbenaran isu tersebut.

Di samping itu pula Kemenkominfo siap mengambil tindakan penghapusan konten hoaks yang berkaitan dengan pemilu dan memutuskan akses ke situs web yang menyebarkan hoaks pemilu.

Pada tingkat hilir, menurut budi pihaknya siap memberikan dukungan data dan informasi kepada Bareskrim Polri dalam upaya mendukung penegakan hukum terhadap pembuat dan penyebaran isu-isu hoaks terkait Pemilu.

Dalam catatan Kemenkominfo pada pemilu 2019, terdapat lebih dari 928 isu hoaks yang beredar. Sementara pada periode Januari 2023 hingga September 2023, sudah terdeteksi ada152 isu hoaks, meningkat dari 51 isu hoaks di tahun 2022.

"Sehingga total isu hoaks sejak 2018 sampai 19 September 2023 sebanyak 1471 isu hoaks," ucap Budi Arie.

Intinya menurut Budi, penyebaran isu hoaks harus dicegah mengingat dampak negatif yang ditimbulkan dari isu hoaks sangat membahayakan, karena dapat mengakibatkan terjadinya polarisasi masyarakat, penurunan kepercayaan terhadap demokrasi, dan instabilitas politik. 

Di akhir pembicaraan, Budi berharap pada semua pihak menciptakan ruang digital yang sehat dalam mewujudkan serta menghadirkan pemilu 2024 yang lancar dan damai.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler