Kampus Mengajar 7 Resmi Berakhir, Ini Kisah Pengabdian Mahasiswa untuk Negeri

- 27 Juni 2024, 15:01 WIB
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Kampus Merdeka Fair berkolaborasi dengan Universitas PGRI Sumatera Barat.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Kampus Merdeka Fair berkolaborasi dengan Universitas PGRI Sumatera Barat. /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/

PORTAL MAJALENGKA - Mahasiswa peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 7 telah menjalani enam belas minggu mengabdi di sekolah penugasan sejak program dilaksanakan pada 19 Februari 2024 lalu.

Total, terdapat lebih dari 32.000 mahasiswa yang ditugaskan ke lebih dari 7.000 satuan pendidikan, baik di tingkat SD, SMP, maupun SMK di seluruh Indonesia.

Untuk mengapresiasi kerja keras mahasiswa dan berbagai pihak yang ikut mendukung pelaksanaan Program Kampus Mengajar Angkatan 7, maka digelar acara Penarikan Peserta Kampus Mengajar Angkatan 7 pada Rabu, 26 Juni 2024 secara daring melalui Zoom dan disiarkan langsung di kanal YouTube resmi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).

Baca Juga: Pemerintah Daerah Diminta Gerak Cepat Antisipasi Ancaman Krisis Pangan Dunia

Sementara, masa penugasan mahasiswa telah berakhir sejak 13 Juni 2024 silam. Lewat acara Penarikan Peserta Kampus Mengajar Angkatan 7, Plt. Direktur Sekolah Menengah Pertama, I Nyoman Rudi Kurniawan menyatakan, Indonesia mengalami learning loss yang disebabkan pandemi.

Berdasarkan survei PISA tahun 2022 yang dirilis oleh OECD (Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi), Indonesia menempati peringkat 68 dari 81 negara.

"Skor membaca Indonesia adalah 359, turun 12 poin dari survei terakhir di tahun 2018. Sementara skor matematika berada di angka 366, turun 13 poin dari survei PISA 2018,” ujarnya.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,6 Guncang Sabang Aceh

Terkait hal tersebut, I Nyoman Rudi Kurniawan menambahkan bahwa Program Kampus Mengajar dapat menjadi salah satu solusi dalam upaya pemulihan dan transformasi pembelajaran di tingkat pendidikan dasar dan menengah.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah