Wawasan Kebangsaan, Bekal Pertama yang Diberikan Yasika Majalengka Kepada Mahasiswa Baru

- 30 Agustus 2020, 21:12 WIB
Calon Mahasiswa Baru Kampus Yasika Majalengka
Calon Mahasiswa Baru Kampus Yasika Majalengka /Istimewa/

PORTAL MAJALENGKA - Ketua Panitia PKKMB Rully Khoeru Solihin, M.Pd mengatakan,PKKMB merupakan kegiatan yang wajib diikuti seluruh calon mahasiswa baru STKIP Yasika Majalengka.

Sebelum masuk dan mengikuti masa perkuliahan, mereka terlebih dahulu diperkenalkan tentang berbagai hal yang menyangkut dunia kemahasiswaan, seperti sistem perkuliahan, keorganisasian, program studi dan unit-unit kegiatan mahasiswa yang merupakan wadah menyalurkan minat dan bakat mahasiswa.

Menurutnya, kegiatan Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) STKIP Yasika Majalengka menjadi momentum berharga bagi ratusan calon mahasiswa baru untuk mengenal lebih jauh tentang dunia kampus.

Baca Juga: Bersama GKR Hemas, Koordinator KITA Hadiri Jumenengan Sultan Sepuh ke 15 Keraton Kasepuhan Cirebon

PKKMB sendiri diikuti kurang lebih 200 mahasiswa baru dan berlangsung selama tiga hari Jumat-Minggu, 28 hingga 30 Agustus 2020.

Mereka diberikan materi tentang keorganisasian, kemahasiswaan, kurikulum pendidikan tinggi dan civitas akademika lainnya.

"Selama tiga hari itu para calon mahasiswa baru kita bina dan gembleng mengenai berbagai hal yang menyangkut dunia kemahasiswaan, baik terkait dunia kampus, prodi, organisasi dan peranan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan ini.

Baca Juga: Desa Pilangsari Gelar Syukuran Mapag Sri Dengan Pagelaran Wayang Kulit

Melalui PKKMB ini juga pihaknya berharap saat masuk perkuliahan, para mahasiswa tidak kaget dan mereka benar-benar siap menjadi insan akademik yang dapat memberikan kontribusi pemikiran dan ide-ide cemerlang bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketua STKIP Yasika Majalengka, Arip Amin, M.Pd mengatakan, mahasiswa adalah insan akademik, pengabdi dan pencipta yang harus siap menjadi motor penggerak bagi masyarakat dalam membangun bangsa dan negara.

Sebagai kelompok masyarakat terdidik, mahasiswa dituntut untuk memiliki kepekaan dan sikap kritis dalam menghadapi berbagai masalah yang terjadi di lingkungannya, sehingga dia siap menjadi bagian terdepan dalam melakukan perubahan.

Baca Juga: Vote Bukit Mercury Sayang Kaak di API Awards 2020

"Sejarah telah membuktikan bahwa mahasiswa selalu menjadi yang terdepan dalam melakukan perubahan berbagai hal, baik menyangkut geo politik, ekonomi, sosial, budaya dan kemasyarakatan," tegasnya.

"Dengan adanya peran mahasiswalah Indonesia mengalami fase-fase perubahan seperti dari pra kemerdekaan menjadi bangsa yang merdeka, fase orde baru, reformasi dan fase-fase lainnya yang tujuannya untuk melakukan perubahan menuju pembangunan bangsa dan negara yang lebih maju dan sejahtera masyarakatnya," papar Arip di hadapan ratusan calon mahasiswa baru.

Dikatakan dia, mencerdaskan anak bangsa bukan hanya menjadi peran lembaga pendidikan tetapi juga menjadi peran masyarkat dan keluarga untuk mendorong generasi muda gandrung akan pendidikan.

Baca Juga: Bunga 1,9 Juta Nasabah Pegadaian Dibebaskan

Kemudian didorong dengan sikap political will dari pemerintah yang harus lebih jelas keberpihakannya, karena investasi pendidikan tidak sama dengan investasi barang.

"Seperti misalnya kebijakan–kebijakan beasiswa, dukungan-dukungan kegiatan kemahasiswaan yang sipatnya akademik maupun non akademik," ujarnya.

"Saya selaku Ketua STKIP Yasika mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung kepada mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021. dengan penuh kasih dan sayang mari kita bangun suasana harmonis di kampus tercinta STKIP Yasika," ujarnya.

Baca Juga: Sebelum ke Manusia, Neuralink Pasang Chip di Otak Babi

Ditambahkan Arip, seperti yang sudah ketahui bersama, revolusi industri kini telah memasuki babak baru yakni telah berada dalam era revolusi 4.0, dimana proses produksi yang terjadi diseluruh dunia mengkombinasikan tiga unsur penting yakni manusia, mesin/robot dan big data.

Kombinasi tiga unsur tersebut akan menggerakan seluruh produksi menjadi lebih efektif serta lebih cepat dan masif.

Untuk itu, salah satu cara menghadapinya adalah adanya kesadaran dari semua dalam menguasai keahlian atau skil untuk menjadi tenaga kerja yang profesional, jangan tenggelam termakan zaman namun harus melaju mengikuti arah angin.

Baca Juga: Zuckerberg : Kegagalan Facebook Hapus Halaman Milisi “Kesalahan Operasional”

"Mari kita ikuti atur modernisasi dengan semangat 45, semangat juang, semangat berusaha dan semangat menjadi yang terbaik untuk mempersiapkan diri menjadi bagian dari perkembangan zaman. Mari berkembang secara dinamis, melangkah maju kedepan, mengalah tapi bukan untuk kalah, menjadi yang terbaik karena semua manusia terlahir pintar," tandasnya.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x