Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Berhasil Edukasi Warga Pesisir Kupang Terjemahkan Potensi Bencana Hidrometrologi

- 27 November 2021, 11:48 WIB
Ilustrasi. Fenomena Bibit Siklon Tropis 99S yang kini disebut Siklon Seroja berdampak pada gelombang tinggi hingga 6 meter lebih, serta hujan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi di sebagian wilayah utara dan selatan Indonesia. Karena itu BMKG akan mengedukasi masyarakat pesisir dengan program Sekolah Lapang Cuaca Nelayan seperti yang akan kembali diadakan di Kupang.
Ilustrasi. Fenomena Bibit Siklon Tropis 99S yang kini disebut Siklon Seroja berdampak pada gelombang tinggi hingga 6 meter lebih, serta hujan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi di sebagian wilayah utara dan selatan Indonesia. Karena itu BMKG akan mengedukasi masyarakat pesisir dengan program Sekolah Lapang Cuaca Nelayan seperti yang akan kembali diadakan di Kupang. /Dok. BMKG

Sehingga, BMKG akan kembali membuat SLCN secara khusus untuk keluarga nelayan di wilayah pesisir Kupang. Sebab, menurut para nelayan, para keluarga juga sangat membutuhkan literasi cuaca untuk keselamatnnya ketika ditinggal para nelayan melaut.

"Yang mengikuti Sekolah Lapang Cuaca ini tidak hanya bapak-bapaknya saja. Biasanya bapak-bapak pergi melaut yang ditinggal anak dan istri. Sehingga harus bisa menjaga diri. Sehingga kita siap melakukan Sekolah Lapang Cuaca Keluarga Nelayan. Jadi untuk membangun ketangguhan nelayan dalam menghadapi atau mengaktivasi potensi bencana hidrometrologi khususnya di pantai dan laut," tutur Dwikorita dikutip dalam instagram @infobmkg.

Baca Juga: Persib Bandung dan Cita-cita Terpendam Marc Klok, Bila Saatnya Tiba!

Selain itu BMKG juga akan memasang alat mitigasi bencana berupa display data cuaca maritim di kampung Oesapa, agar masyarakat dapat memantau kondisi cuaca setiap hari.***

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Instagram @infobmkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah