Sebaliknya Feola melawan hati kecilnya dengan memainkan si anak muda yang kemudian membayar tuntas kepercayaannya.
Bekerja bersama-sama dengan Garrincha, Pele mempersembahkan penampilan yang memukau nan menyihir kala Soviet takluk 0-2 kepada Brazil.
Baca Juga: Inilah 6 Desa Wisata Berkembang di Majalengka, Banyak Destinasi Wisata yang Patut Dicoba
Setelah itu Pele tak tertahankan. Dia kemudian menciptakan gol kemenangan dalam perempat final saat melawan Wales. Kemudian hattrick ketika membantai Prancis 5-2 dalam semifinal. Lalu mengukir dua gol dalam final melawan Swedia.
Saat itu usianya baru 17 tahun. Pele pun menjadi pesepakbola termuda yang menjuarai Piala Dunia.
Namun, dua turnamen berikutnya menjadi pengalaman tidak menyenangkan bagi dia.
Baca Juga: Kenangan Rasa Sayang dan Perhatian Pele untuk Messi, Mbappe dan Christian Ronaldo
Berumur 21 tahun kala Piala Dunia 1962 di Chile, Pele terlihat lebih matang dan lebih kuat. Sehingga Brazil diyakini akan dengan mudah merengkuh trofi.
Dan memang dia kembali memukau semua orang ketika gol dari aksi individualnya menggetarkan gawang Meksiko untuk memenangkan Brazil 2-0 dalam partai pembuka.
Namun pada pertandingan kedua dia cedera parah kala dilawan Ceko. Sehingga membuatnya absen sampai turnamen selesai ketika rekan-rekan senegaranya berhasil mempertahankan gelar juara dunia.