Hingga pada babak kedua Tim Persebaya berhasil mencetak gol yang ketiga. Sehingga Persebaya 1 poin lebih unggul dari Arema.
Namun sebaliknya, Tim Arema FC tidak mampu mengejar 1 poin hingga peluit berakhirnya pertandingan.
Rezqi Wahyu menjelaskan bahwa kericuhan bermula saat kekalahan tim Arema FC pada pertandingan yang dilaksanakan di Stadion Kanjuruhan tersebut.
"Pelatih Arema dan Manager tim mendekati dan menunjukkan gestur minta maaf kepada suporter," cuitnya.
Dikatakannya, kericuhan itu dimulai saat salah satu suporter Arema FC dari arah tribun selatan nekat turun ke lapangan untuk memberi motivasi dan kritinya.
Baca Juga: Sejarah dan Perkembangan Motif Batik Bandung
Namun, di sisi lain diikuti suporter lainnya secara bergerombol turun lapangan untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema FC.
Rezqi Wahyu selaku saksi mata dan suporter yang hanya memerhatikan peristiwa itu mengatakan bahwa di samping meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema FC, para suporter semakin tidak terkendali. Karena turut melempari berbagai macam benda ke arah lapangan.
Karena hal itu, pemain Arema FC pun digiring untuk memasuki ruang ganti. Namun kondisi lapangan semakin tak terkendali.