Network
PORTAL MAJALENGKA - Sunan Bonang merupakan saudara angkat dari Sunan Gunung Jati, Cirebon.
Tali persaudaraan Sunan Bonang dengan Sunan Gunung Jatu terjadi ketika keduanya bertemu di Ampel Denta.
Sunan Gunung Jati belajar ilmu agama kepada Sunan Ampel yang merupakan ayah dari Sunan Bonang.
Baca Juga: MENAKJUBKAN! Kewalian Gus Dur Dibongkar Wali Paidi
Sunan Ampel menjadikan Sunan Gunung Jati sebagai saudara bagi putra-putranya, yaitu Sunan Bonang dan Sunan Drajat.
Sunan Bonang yang juga masuk jajaran Walisongo tanah Jawa, dikenal dengan kecerdasan dan juga keramat saktinya.
Kesaktian Sunan Bonang hingga tersebar ke seluruh pelosok negeri. Bahkan hingga ke negeri India saat itu.
Baca Juga: Pusaka Agung Buana Nirwana Cakra, Senjata Sakti yang Mampu Kalahkan Prabu Siliwangi
Hingga pada suatu ketika, salah seorang Brahmana asal India yaitu SHAKYA KIRTHI, penasaran ingin mengajak debat dan mengadu kesaktian dengannya.
Shakya Kirthi akhirnya mengajak muridnya untuk berlayar dan menemui Sunan Bonang nantinya.
Ketika Shakya Kirthi sampai di wilayah Tuban, kapal yang ditumpanginya dihantam badai besar yang menggulung dan menghancurkan semua bawaannya.
Beruntung Brahmana Shakya Kirthi dan murid-muridnya selamat dan bisa memijakkan kaki di pantai Tuban.
Shakya Kirthi dan murid-muridnya telah terdampar di tepi pantai yang tak pernah dikenalnya. Ia bingung harus ke mana untuk mencari Sunan Bonang.
Shakya Kirthi menoleh ke sana ke mari namun tak seorang pun yang lewat di daerah itu. Pada saat hampir putus asa, ia melihat lelaki berjubah putih sedang berjalan sembari membawa tongkat.
Shakya Kirthi dan murid-muridnya segera berlari menghampiri dan menghentikan langkah orang lelaki berjubah putih itu. Hingga lelaki itu menghentikan langkahnya dan menancapkan tongkatnya ke pasir.
"Kisanak, kami datang dari India hendak mencari seorang ulama besar bernama Sunan Bonang. Dapatkah kisanak memberitahu di mana kami bisa bertemu dengannya," tanya sang brahmana.
"Untuk apa Tuan mencari Sunan Bonang," tanya lelaki itu.
Baca Juga: Ki Jimat Tunggul Manik Tuntun Sunan Gunung Jati dari Mesir Hingga ke Tanah Jawa
"Akan saya ajak berdebat dan akan saya adu kesaktian dengannya," ucap Sang Brahmana.
"Namun sayang untuk berdebat dengannya, seluruh kitab yang saya persiapkan telah sirna tergulung ombak," ucap Shakya Kirthi lagi.
Tanpa banyak bicara lelaki berjubah putih itu mencabut tongkatnya, yang mendadak saja tersembur air dari bekas tongkat tersebut. Air itu membawa keluar semua kitab-kitab yang dibawa sang brahmana.
Baca Juga: Kisah Putri Cantik Dimabuk Asmara oleh Kewibawaan Sunan Gunung Jati hingga Rela Arungi Lautan
"Itu kah kitab-kitab tuan yang tenggelam ke dasar laut," tanya lelaki berjubah itu.
Sang Brahmana dan pengikutnya kemudian memeriksa kitab-kitab itu dan ternyata benar milik sang brahmana.
Murid-murid sang Brahmana yang kehausan sejak tadi segera saja menyerobot air jernih yang memancar itu.
Baca Juga: Kisah Putri Cantik Dimabuk Asmara oleh Kewibawaan Sunan Gunung Jati hingga Rela Arungi Lautan
Shakya Kirthi menjadi waswas, takut murid-muridnya akan sakit karena meminum air yang banyak mengandung garam lautan.
"Segar, segar sekali airnya guru," seru murid-murid sang brahmana dengan girangnya.
Brahmana Shakya Kirthi keheranan. Tidak mungkin air di tepi pantai terasa segar. Ia mencicipinya sedikit dan ternyata memang segar rasanya.
Baca Juga: TAPAK TANGAN KALA CAKRA Prabu Siliwangi Pancarkan Sinar Terang Benderang
Brahmana Shakya Kirthi berpikir bahwa lelaki berjubah putih itu bukanlah lelaki sembarangan. Dia mengira bahwa lelaki itu telah mengeluarkan ilmu sihir.
Shakya Kirthi akhirnya mengetahui bahwa yang ia cari sudah ada di hadapannya. Dan, ia telah menyaksikan sendiri keramat sakti Sunan Bonang.
Sehingga Shakya Kirthi beserta murid-muridnya akhirnya masuk agama Islam. Wallahu a'lam bishawab.***
