Baca Juga: Asal Usul dan Tradisi Budaya Tahun Baru Imlek
Meski dalam praktek pemindahan kewarganegaraan tidak menjadikan suatu polemik, namun dalam praktik di sepakbola, jarang “pemain besar” yang mau melepas kewarganegaraan jika negara asal lebih mapan.
Akibatnya, federasi kemudian lebih memilih untuk menunggu pemain yang sudah bermain di liga lokal selama lebih dari 5 tahun yang kemudian memilih kewarganegaraan Indonesia. Seperti yang terjadi pada Beto Goncalves atau Cristian Gonzales.
Di kawasan Asia, terutama ASEAN, naturalisasi menjadi praktik yang sukses dilakukan oleh tim sepakbola Filipina. Sempat menjadi bulan-bulanan timnas Indonesia 13-1 pada piala AFF 2002, kini tim sepakbola Filipina mulai diperhitungkan di kawasan Asia.
Baca Juga: Masakan Sederhana Tumis Kol dan Wortel, Ini Resepnya
Tidak hanya tim nasional sepakbolanya yang berhasil menyalip Indonesia dalam rangking FIFA, bahkan rangking kompetisinya pun berada 7 posisi di atas level kompetisi Indonesia sebagaimana dalam rilis https://www.the-afc.com/en/more/afc_ranking.html.
Sementara dalam rangking FIFA posisi tim sepakbola Pria Filipina menempati posisi ke-128, berada 36 level di atas tim sepakbola Indonesia berdasarkan rilis resmi fifa.com edisi 23 Desember 2021.
Keberhasilan tim sepakbola Filipina diyakini berkat kepiawaian manajernya di tahun 2010, Dan Stephano Castillo Palami, dia berhasil memanggil bakat-bakat terbaik pemain keturunan Filipina yang bermain di Liga-liga Eropa.
Baca Juga: Mengejutkan!! Dilarang Menyapu, 5 Mitos Pada Saat Perayaan Tahun Baru Imlek
Stephan Shrock dan Mike Ott adalah beberapa contoh pemain keturunan kelahiran Jerman yang sekarang bermain untuk timnas Filipina.