Network
PORTAL MAJALENGKA – Sosok Witan Sulaeman kini menjadi salah satu role model bersama dengan Egy Maulana Vikri dan Asnawi Mangkualam.
Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri fan Asnawi Mangkualam kini mendapatkan menit bermain di Eropa dan Liga K2 Korea.
Menjadikan mereka, baik Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri dan Asnawi Mangkualam sebagai panutan bagi pesepakbola lainnya di tanah air untuk “berani” berkompetisi di luar negeri.
Baca Juga: Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri Kunci Kemenangan FK Senica, Ukir Nama Baik Indonesia di Eropa
Witan telah melakoni debutnya pada pertandingan FK Senica vs Zlate Moravce pada Sabtu 23 Januari 2022 berakhir manis. Ia bersama Egy mengantarkan kemenangan 1-2 kepada tim barunya.
Pada laga tersebut Witan bahkan berkontribusi dengan memberikan key pass yang berbuah penalty bagi FK Senica. Setelah ia terlebih dahulu merebut bola dari tim lawan.
Bahkan, dalam postingan di Instagram, secara terang-terangan direktur FK Senica menyatakan kebanggaannya terhadap kedua pemain Timnas Indonesia tersebut.
Baca Juga: SITUASI TERKINI Pulau Haruku Pasca Kerusuhan Warga Pecah dan Puluhan Rumah Terbakar
"Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri adalah pemain top dan berkarakter. Saya sangat senang memiliki mereka di klub kami,” ujar Bos FK Senica, David Balda.
Namun, siapa sangka pemilik bakat sepak bola tersebut mempunyai latar belakang pendidikan pesantren.
Hal itu berawal dari kemunculan sang ayahanda saat diwawancarai di sebuah stasiun TV swasta dengan memakai baju “Hizbullah Nahdlatul Wathan.”
Pemain kelahiran Palu, 8 oktober 2001, sebagaimana diberitakan nwonline, itu pernah menimba ilmu agama di pesantren Syaikh Zainuddin Abdul Majid Anjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Selain Witan, sedikitnya ada 5 pemain sepak bola nasional lain yang pernah mengenyam pendidikan di lembaga pesantren. Berikut daftarnya:
1. Rafli Mursalim, ia mencuat ketika menjadi bagian dari timnas U-19 setelah sebelumnya menjadi top skor Liga Santri Nusantara bersama dengan Pesantren Al Asy'Ariyah, Banten;
Baca Juga: DILEMA, BOS PERSIB Teddy Tjahjono Antara Asa Bobotoh dan Fakta Evaluasi Kinerja Robert Alberts
2. Nadeo Argawinata, pernah menjadi santri Pondok Pesantren Al Husna, Kediri;
3. Asnawi Mangkualam Bahar, pernah menjadi santri di daerah Makassar;
4. Dedik Setiawan, pernah mengenyam pendidikan di Pesantren Liang Gunung;
Baca Juga: 'Kami Bukan Monyet' Kalimantan Marah Besar, Tagar Tangkap Edy Mulyadi Hingga Ritual Sembelih Babi
5. Evan Dimas Darmono, pernah tercatat pernah belajar di Shafta Lontar Citra, Surabaya.
Selain dari nama-nama di atas, dioerkirakan ada lebih banyak lagi nama pesepak bola dengan latar belakang pendidikan pesantren.
Hal tersebut dikarenakan lembaga pendidikan agama tersebut, tersebar hampir di pelosok negeri.
Baca Juga: AWAS TERTIPU! Berikut 10 Rekomendasi PINJOL Resmi OJK Tahun 2022 Langsung Cair dan Aman
Terbentuknya Liga Santri Nusantara (LSN) juga menjadi bukti pembinaan sepak bola dapat beriringan dan pendidikan agama.
Bahkan saling melengkapi. Karena pendidikan di pesantren dapat menguatkan aspek kecerdasan spiritual.***
