Manchester City Diduga Gelembungkan Pendapatan Sponsor untuk Menyiasati Keuangan Liga Premier Inggris

- 26 Juli 2021, 09:20 WIB
Pemilik Manchester City Sheikh Mansour diduga menggelembungkan pendapatan sponsor untuk menyiasati keuangan Liga Premier Inggris.
Pemilik Manchester City Sheikh Mansour diduga menggelembungkan pendapatan sponsor untuk menyiasati keuangan Liga Premier Inggris. /Manchester Evening News/

PORTAL MAJALENGKA - Manchester City telah bergantung pada entitas yang berbasis di negara asal pemilik mereka, Sheik Mansour di UEA untuk kesepakatan sponsorship.

Kesepakatan tersebut memungkinkan Manchester City untuk menghabiskan sebagian besar saingan mereka pada biaya transfer dan upah dalam dekade terakhir.

Pada awal musim 2020-21, Manchester City memiliki skuad yang menelan biaya 1.063 miliar euro dalam biaya transfer yang paling mahal di sepak bola global.

Baca Juga: Melanggar Financial Fair Play, Liga Inggris Masih Selidiki Manchester City

Tagihan upah mereka di musim 2019-20 yang dilanda pandemi dan ketika sebagian besar klub memotong biaya, adalah 351,4 juta poundsterling, total satu musim tertinggi dalam sejarah sepak bola Inggris.

Analisis Mail on Sunday membandingkan pendapatan komersial City dengan tiga klub Liga Premier dengan ciri-ciri serupa, Liverpool, Chelsea dan Arsenal.

Dalam 10 tahun hingga akhir 2020, City memperoleh pendapatan komersial 1,7 miliar poundsterling. Pada periode yang sama, Liverpool, Chelsea dan Arsenal rata-rata masing-masing 1.1 miliar poundsterling.

Baca Juga: Dispekulasi Kembali ke Mantan Klub, Pavel Nedved: Cristiano Ronaldo Tetap di Juventus

Berarti City memperoleh 600 juta poundsterling lebih banyak dari kesepakatan komersial daripada klub lain dengan ukuran dan status yang sama.

Perbedaan pendapatan komersial City dengan tiga klub tersebut yakni City sangat bergantung pada sponsor di satu wilayah, UEA.

Pada musim 2012-13, misalnya, pendapatan komersial City melonjak 33 persen dalam setahun menjadi 143 juta poundsterling.

Perusahaan yang berbasis di UEA menyumbang 83 persen dari total, dengan 67,5 juta poundsterling dari Etihad, 15 juta poundsterling dari perusahaan investasi Aabar.

Baca Juga: Sempat Tegang, Gregoria Mariska Tunjung Sukses Lewati Laga Perdana

Kemudian 16,5 juta poundsterling dari perusahaan telekomunikasi Etisalat dan 19,75 juta poundsterling dari otoritas Pariwisata Abu Dhabi.

Pada 2015-16, dapat dipahami bahwa enam entitas dan mitra UEA yang terpisah menyumbangkan 122 juta poundsterling dalam bentuk sponsor ke pundi-pundi City.

Sebesar 179 juta poundsterling, untuk 68 persen dari total. Dan pada 2019-20, angkanya sekitar £140 juta dari 250 juta poundsterling dengan rasio 56 persen.

Baca Juga: Amankan Tenaga Son Heung-min, Bos Tottenham Hotspur Daniel Levy Bantah Melepas Harry Kane

Hal ini berpotensi menjadi masalah bagi City jika terbukti secara meyakinkan sejumlah uang yang tampaknya dibayarkan sebagai sponsor oleh pihak ketiga, ternyata didanai pemilik City atau pihak-pihak yang terkait dengannya dan bukan oleh badan-badan tersebut. *

Editor: Ayi Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah