Tembakan Gas Air Mata, Diduga Jadi Pemicu Tragedi Ratusan Nyawa Melayang di Kanjuruhan Malang

2 Oktober 2022, 13:48 WIB
Tembakan Gas Air Mata, Diduga Jadi Pemicu Tragedi Ratusan Nyawa Melayang di Kanjuruhan Malang /Instagram.com/@majeliskopi08

PORTAL MAJALENGKA - Pertandingan BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, pada Sabtu, 1 Oktober 2022 menyisahkan ratusan korban jiwa.

Pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya terjadi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang. Kericuhan meluas menyebabkan banyak korban jiwa.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menerangkan 127 orang meninggal dunia. Di mana dua di antaranya merupakan anggota Polri.

Baca Juga: IDENTITAS POLISI Meninggal Korban Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang usai Laga Arema vs Persebaya

"Sebanyak 34 orang meninggal dunia di stadion, sedangkan lainnya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat," terangNiko, seperti dikutip dari Pikiran Rakyat, Minggu, 2 Oktober 2022.

Selang beberapa jam setelah kejadian, Komunitas Peduli Malang melaporkan kembali tambahan jumlah orang yang meninggal dunia menjadi 153 orang.

Terbaru, sebanyak 182 korban meninggal dunia. Data ini diperkirakan terus bertambah seiring identifikasi pihak berwenang yang masih berjalan.

Baca Juga: Update Korban Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang Usai Arema vs Persebaya Jadi 153 Orang Meninggal

"Stadion dalam kondisi padat berdesakan, sedangkan stadion Kanjuruhan itu ada tribun berdiri," sebut Komunitas Peduli Malang.

Komunitas Peduli Malang menilai, seusai peluit panjang menandakan kekalahan Arema FC, kekecaawan para suporter tampak terjadi hingga turun dari tribune.

Aparat pun mencegahnya dengan menembakan gas air. Diduga tembakan gas air mata menjadi pemicu kerusuhan suporter meluas dan berakibat ratusan orang melayang di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: Saksi Mata Ungkap Kronologi Kerusuhan Suporter di Stadion Kanjuruhan Malang Usai Laga Arema vs Persebaya

"Biasanya yang turun dalmas Polri dan TNI, ditambah unit K9 udah bisa pukul mundur suporter," ujar Komunitas Peduli Malang.

Tembakan gas air mata yang mengarah ke tribune penonton, membuat suporter berhamburan keluar. Mereka berdesak-desakan hingga terjatuh dan terinjak yang membuat banyak korban berjatuhan.

Akibatnya, tragedi nahas pun tak bisa dihindarkan.

Baca Juga: Ujian Syekh Magelung Sakti Mencari Sunan Gunung Jati sebagai Mursyid, Sayembara Kalahkan Nyi Mas Gandasari

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali  prihatin atas tragedi berdarah di laga Arema FC vs Persebaya tersebut.

Ia pun meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI sgera menginvestigasi.

"Saya harap PT LIB dan PSSI untuk investigasi terhadap tragedi itu kenapa ini terjadi," kata Zainudin.

Baca Juga: Sejarah dan Perkembangan Motif Batik Bandung

Ia mengaku belum mengetahui pasti penyebab ricuh, namun dugaan sementara yang ia terima karena salah kelompok suporter tidak menerima hasil kekalahan tim. ***

Editor: Husain Ali

Tags

Terkini

Terpopuler