Ketika IoT (Internet of Things) sudah masuk ke semua lini, ancamannya tentu terkait siber. Sementara semua device terkait siber masuk tanpa ada kontrol yang ketat, dampaknya bisa berbahaya bagi pertahanan negara.” jelas Bambang.
Banyak situs pemerintah di-hack, termasuk situs kementerian pertahanan itu sendiri.
Baca Juga: PENTING! Kenali 5 Ciri atau Tanda Baterai Smartphone Perlu Segera Diganti
Secara umum, tantangan dan peluang Indonesia untuk berjaya di dunia internasional, mengharuskan calon pemimpin memiliki visi dan komitmen jangka panjang. “Tanpa ada kepemimpinan yang memiliki hal itu, jusru akan menjadi ancaman, bom waktu,” tandas Bambang.
Sebelumnya dalam Debat Ketiga Pilpres 2024 Ganjar Pranowo memaparkan visi dan misi terkait pertahanan, keamanan dan politik luar negeri.
“Ke depan penting penerapan rencana otonomis strategis dalam meredefinisi Politik Luar Negeri Bebas Aktif. Salah satu hal perbaikan yang didorong adalah terkait duta besar siber yang penting untuk merespon perubahan siber yang ada.” kata Ganjar.
Calon Presiden dari PDIP ini menambahkan, Selain itu penting untuk memperkuat Alutsista dan mendorong anggaran pertahanan hingga 2% PDB ditujukan untuk memperkuat sistem pertahanan termasuk meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI-Polri.***