PORTAL MAJALENGKA - Masyarakat saat ini masih banyak yang sulit membedakan antara Kerajaan Galuh dan Kerajaan Pajajaran.
Pasalnya Kerajaan Galuh dan Pajajaran sama-sama berada di wilayah Jawa bagian Barat.
Bahkan terkadang Kerajaan Sunda juga masih disamakan dengan Kerajaan Galuh dan Pajajaran.
Dilasnsir dari buku Pakuan Pajajaran Dalam Pusaran Sejarah Dunia (2005:106), Kerajaan Galuh merupakan bawahan dari Kerajaan Tarumanegara.
Pada Tahun 669 Masehi, Kerajaan Tarumanegara ditinggalkan oleh penguasa terakhirnya yakni Linggawarman.
Kekuasaan Tarumanegara dipasrahkan kepada menantu Linggawarman yang bernama Pangeran Tarusbawa.
Baca Juga: Serangan Bombardir Zionis Israel di RS Indonesia Tewaskan 12 Orang, Lainnya Luka-luka
Pangeran Tarusbawa merupakan suami dari Dewi Manasih putri sulung Raja Lingawarman dengan Dewi Ganggasari.
Perpindahan kekuasaan kepada menantu Linggawarman menyebabkan Wretikandayun penguasa Galuh memisahkan diri dan tidak menjadi bawahan Tarumanegara.
Kerajaan Tarumanegarapun berubah nama menjadi Kerajaan Sunda yang berpusat di Bogor saat ini.
Baca Juga: AKRABKAN dengan para Penggemar, POCO X5 5G yang Baru Rilis Februari Lalu Turun Harga
Sedangkan Kerajaan Pajajaran sendiri berdiri jauh setelah Kerajaan Galuh berkuasa karena telah ada sejak masa Tarumanegara.
Pada masa Kerajaan Sunda, Kerajaan Galuh masih berpusat di wilayah Ciamis, Jawa Barat.
Baik Kerajaan Tarumanegara, Sunda, Galuh, ataupun Pajajaran masih bercorak Hindu menurut buku yang sama.
Baca Juga: Cegah Perubahan Iklim Dengan Menanam Pohon di Majalengka
Diketahui bahwa Kerajaan Sunda yang dipimpin Tarusbawa dan Galuh yang dipimpin Wretikandayun beberapa kali melakukan peperangan.
Namun dikemudian hari kedua kerajaan tersebut akan bersatu kembali dan lebih dikenal dengan sebutan Pajajaran.
Dapat diambil kesimpulan bahwa Kerajaan Pajajaran dan Galuh merupakan 2 kerajaan yang berbeda dengan rentang waktu yang cukup jauh.
Itulah sekilas tentang uraian Kerajaan Galuh dan Pajajaran yang sering dianggap sama.***