PROGRAM SMKN JATENG Ide Ganjar Pranowo Tuai Banyak Apresiasi, Layak Jadi Contoh Gubernur Lain

- 1 September 2023, 13:30 WIB
PROGRAM SMKN JATENG Ide Ganjar Pranowo Tuai Banyak Apresiasi, Layak Jadi Contoh Gubernur Lain
PROGRAM SMKN JATENG Ide Ganjar Pranowo Tuai Banyak Apresiasi, Layak Jadi Contoh Gubernur Lain /

PORTAL MAJALENGKA - SMK Negeri Jawa Tengah di kota Semarang yang pada Rabu 30 Agustus kemarin sempat ditinjau langsung oleh presiden Jokowi, merupakan sekolah kejuruan gratis yang diperuntukkan bagi siswa dari keluarga tak mampu.

Presiden Jokowi mengapresiasi dan menyebut SMKN Jateng jauh lebih baik dibanding SMK di provinsi-provinsi lain. SMK ini memiliki sarana dan prasarana yang sudah lengkap seperti keberadaan ruang kelas, ruang praktik dan peralatan.

Keberadaan SMKN Jateng lahir dari inisiatif dan gagasan Ganjar Pranowo sejak 2014. Awalnya merupakan Balai Latihan Kerja (BLK) yang kemudian diubah menjadi sekolah kejuruan.

Baca Juga: Baim Wong Sukses Raih Omzet hingga Rp600 Juta dalam 2 Jam Saat Shopee Live Perdananya

Selain SMK Negeri di kota Semarang program ini juga telah dikembangkan di dua daerah lain yaitu Pati dan Purbalingga. Dari 3 SMKN Jateng tersebut telah meluluskan 1.837 siswa sejak 2014.

Presiden Jokowi mengatakan SMKN Jateng sangat bagus, sarana prasarana termasuk semua mesin dasar, sampai CNC tersedia.

“Kalau saya melihat SMK di Provinsi yang lain, ini juga jauh lebih bagus. Mesin-mesinnya, sampai ke CNC (Computer Numerical Control), semua mesin dasar, sampai CNC semuanya ada," kata Jokowi.

Baca Juga: Hasil Drawing Liga Champions 2023/2024 Lengkap 32 Tim Elite Eropa, AC Milan Masuk Grup Neraka

SMKN Jateng juga membangun Pola Link and Match dalam bentuk kerja sama dengan banyak perusahaan. Dari Kerjasama ini memungkinkan lulusan langsung terserap ke dunia kerja, disamping juga menyediakan fasilitas beasiswa untuk belajar ke luar negeri.

Program SMKN Jateng ini merupakan inisiatif bagus untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan mengantisipasi kebutuhan industri.

Peneliti CYPR Boedi Rheza, juga turut mengapresiasi ide gagasan SMKN ini, ia juga menyampaikan bahwa gagasan seperti ini sudah seharusnya dilakukan pula oleh gubernur lain.

Baca Juga: Tegas Dukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024, Ini 4 Agenda Strategis Hasil Rapimnas Jaman di Cirebon

Sejak adanya Otonomi Daerah sebenarnya kepala daerah memungkinkan untuk membuat inisiatif dan inovasi serupa.

“Saya kira, program yang dilakukan oleh Pak Ganjar Pranowo adalah satu langkah maju dalam dunia pendidikan. Tidak semua gubernur dapat memikirkan inisiasi seperti ini," ujarnya.

Boedi juga mengatakan bahwa program ini dapat direplikasi di daerah lain, terutama yang memiliki tingkat pengangguran tinggi.
Dunia usaha, menurut Boedi saat ini sangat membutuhkan tenaga kerja andal dan berkualitas.

Baca Juga: Ini Kecenderungan Pilihan Masyarakat Terhadap 3 Capres 2024, Simak Ulasannya

Dengan adanya program seperti yang digagas Ganjar itu setidaknya bisa menjawab jika ada perusahaan atau industri di daerah-daerah yang mencari tenaga kerja yang sesuai.

Menurutnya jangan sampai penduduk lokal malah justru tidak menikmati kehadiran industri di daerahnya karena kualitas tenaga kerja setempat yang rendah.

Selain itu adanya Pola link and match yang digunakan akan sangat membantu menyalurkan para lulusan agar dapat langsung bekerja. Pola tersebut juga memperoleh dukungan dari peneliti yang memiliki perhatian terhadap isu kependudukan.

Baca Juga: Kolaborasi Pemprov dan PWI Jabar Catatkan Rekor Gelar UKW secara Maraton di 8 Daerah dengan Peserta Terbanyak

“Apa yang dilakukan Pak Ganjar Pranowo, dengan menggunakan link and match dengan industri dapat mempercepat penyaluran lulusan dan tidak menambah pengangguran," imbuhnya.

Langkah Ganjar Pranowo untuk membangun pendidikan bagi masyarakatnya tidak cukup dengan program 3 SMKN Jateng saja. Ia juga telah menambah 15 SMK semi boarding yang tersebar di 15 kabupaten untuk menampung siswa unggul dari keluarga miskin.

Adapun penyebutan sekolah itu dengan nama SMK Semi Boarding, karena bagi 30 siswanha yang lolos seleksi dapat belajar dengan siswa reguler meskipun mereka tinggal di asrama.

Baca Juga: SINDIR RIDWAN KAMIL? Wapres Sebut Jawa Barat Satu-satunya Provinsi di Jawa yang Belum Punya KDEKS

“Program ini seharusnya dapat direplikasi di daerah lain. Semua tergantung political will dari Kepala Daerah untuk memajukan dunia pendidikan dan meningkatkan kualitas tenaga kerja. Tanpa adanya political will yang kuat, tidak mungkin program seperti ini dapat dijalankan. Saya kira, pada level Gubernur, baru Pak Ganjar Pranowo saja yang memiliki inisiatif bagus seperti ini," pungkasnya.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah