Kemarau Panjang dan Cuaca Ekstrem, Papua Alami Gagal Panen hingga Telan Korban Jiwa

- 1 Agustus 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi kemarau panjang dan cuaca ekstrem di Papua .
Ilustrasi kemarau panjang dan cuaca ekstrem di Papua . /ANTARA/HO-Humas Pemkab Puncak/

 

PORTAL MAJALENGKA - Kemarau panjang dan cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia khsusunya Papua menyebabkan gagal panen hingga menelan korban jiwa.

Hal itu dilaporkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bahwa dari hasil catatan adanya kekeringan di Papua akibat kemarau panjang dan cuaca ekstrem di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

Kemarau panjang dan cuaca ekstrem tersebut memicu gagal panen dan mengakibatkan enam orang meninggal di Papua.

Baca Juga: RITUAL SAAT KEMARAU PANJANG, Kesenian di Majalengka Ini Sempat Dilarang, Kini Hidup Kembali

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin 31 Juli 2023 mengungkapkan jika gagal panen membuat warga kesulitan mendapatkan bahan makanan sejak 3 Juni 2023 yang lalu.

“Kekeringan itu juga menyebabkan warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih hingga mengakibatkan enam warga yang meliputi lima orang dewasa dan seorang bayi meninggal dunia. Diduga dikarenakan diare dan dehidrasi,” kata Abdul dikutip dari Antara.

Sementara itu, berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak per tanggal 30 Juli 2023 bencana kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.

“Adapun penanganan darurat yang telah dilakukan meliputi penyelidikan epidemiologi kepada para korban yang meninggal dunia oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah,” jelasnya.

Baca Juga: Sumur Keramat Ciamis Ini Banjir Saat Kemarau Kering Disaat Hujan

Halaman:

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x