Agar Tak Ada yang Tertinggal: Investasi dalam Pembelajaran yang Inklusif bagi Kaum Muda

- 5 Juli 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi tenaga kerja.
Ilustrasi tenaga kerja. /Pixabay

“Kaum muda ASEAN masih berhadapan dengan halangan dalam mengakses pelatihan kerja, termasuk karena mereka tidak memiliki informasi, biaya, maupun waktu—juga karena mereka terkendala jarak (dari tempat pelatihan). Ini sangat kontras bila dibandingkan dengan kebutuhan atas tenaga kerja yang terlatih, terutama di bidang teknologi yang kian berkembang,” ujarnya.

Baca Juga: Ponpes Modern Ar Rahmat Majalengka Adakan Training Motivasi Guna Bentuk Moral Santri di Era Globalisasi

Daniel Baril, Chair of the Governing Board of the UNESCO Institute for Lifelong Learning, mengungkapkan pendapat serupa. Ia menekankan mengenai pentingnya memberikan pelatihan ulang atau peningkatan kemampuan bagi tenaga kerja Indonesia.

“Berkaitan dengan pesatnya perkembangan teknologi digital pascapandemi, kita harus memastikan agar pelatihan ulang dan peningkatan kemampuan terus dapat diakses bagi kaum muda di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Kita hanya bisa mewujudkan pembelajaran seumur hidup melalui metode yang tepat, agar tak ada satu orang pun yang teringgal,” ujar Daniel.

Sejak 2010, Plan Indonesia, bagian dari Plan International, mengimplementasikan program ketenagakerjaan dan kewirausahaan kaum muda (YEE) untuk memberikan pelatihan vokasi dan teknis, terutama bagi kaum muda perempuan (60 persen dari partisipan program).

Baca Juga: Asnawi Day! Berikut Jadwal, Prediksi, Serta Link Live Streaming Jeonnam Dragons vs Seoul E Land FC

Program ini berisi pelatihan kesiapan kerja, mentoring, hingga pemberian akses menuju kerja kepada kaum muda. Hingga saat ini, sebanyak 28.341 kaum muda di Indonesia telah dilatih melalui YEE, dengan 35 persen dari mereka telah mengejar kesempatan kerja atau membuat bisnisnya sendiri.***

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah