Setelah Nikel, Kini Jokowi Larang Ekspor Biji Bauksit

- 28 Desember 2022, 06:39 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. /BPMI SETPRES

Hal itu dilakukan sebagai upaya Indonesia mendapatkan nilai tambah dari hasil ekspor.

Maka dari itu Jokowi menekankan supaya industri di dalam negeri mampu mengembangkan hilirisasi bauksit tersebut.

Baca Juga: 5 Cara Asyik dan Seru Mengeksplorasi Desa Wisata Bantaragung Majalengka

Jokowi mengatakan bahwa dari industrialisasi bauksit di dalam negeri, beliau memperkirakan pendapatan negara akan meningkat dari 21 triliun menjadi sekitar kurang lebih 62 Triliun Rupiah

Namun untuk mewujudkan program hilirisasi tentu tidak mudah, pemerintah harus mengembangkan smelter sendiri dengan biaya yang besar.

Dan hampir sudah dipastikan IMF tidak mau ikut membiayai karena telah dipengaruhi negara Eropa agar tidak membantu hilirisasi di Indonesia.

Baca Juga: MURAH! Objek Wisata Hutan Pinus Batu Nyongclo Majalengka Tawarkan Penginapan untuk Liburan Akhir Tahun

Menurut pelaksana ketua harian ketua umum asosiasi pengusaha bauksit dan biji besi Indonesia apb3i Ronald Sulistianto, untuk membangun satu smelter di Indonesia setidaknya harus merogoh kocek hingga 1,3 miliar Dolar.

Pemerintah Indonesia menargetkan akan ada sekitar 12 milter bauksit yang beroperasi hingga 2024.

Menteri ESDM bidang percepatan tata kelola Minerba Irwandi Arif menyatakan, bahwa hingga saat ini Indonesia sudah memiliki empat buah fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter bauksit menjadi alumina yang sudah beroperasi di Indonesia.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube BAGI BAGI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x