PASUKAN MANGKUBUMI TENGGELAM, Menjadi Asal-usul Penamaan Kali Keruh di Brebes Selatan

- 28 November 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi. PASUKAN MANGKUBUMI TENGGELAM, Menjadi Asal-usul Penamaan Kali Keruh di Brebes Selatan
Ilustrasi. PASUKAN MANGKUBUMI TENGGELAM, Menjadi Asal-usul Penamaan Kali Keruh di Brebes Selatan /Instagram @santras.scape/

PORTAL MAJALENGKA - Kali keruh yang berada di wilayah Brebes bagian selatan ini cukup lebar dengan bebatuan besar yang dulu digunakan sebagai tempat mencuci dan sebagainya.

Kali Keruh di Brebes selatan ini bisa dijumpai saat melewati wilayah Bumiayu baik dengan kendaraan bermotor atau kereta api.

Konon Kali Keruh ini dalam asal-usulnya berhubungan dengan adanya keterlibatan pasukan Mangkubumi di bawah perintah Sultan Surakarta kala itu.

Baca Juga: PAGELARAN WAYANG DILARANG di Desa Weragati Majalengka, Begini Asal-usulnya!

Dilansir dari Buku Galuh Purba Antologi Cerita Rakyat Brebes Selatan (2018:45), Kali Keruh memiliki keunikan tersendiri berkaitan dengan airnya yang selalu keruh atau berwarna kecoklatan.

Diakui masyarakat bahwa Kali ini selalu berwarna keruh karena itu disebut Kali Keruh. Namun ada asal-usul yang membuat kali ini selalu berwarna keruh.

Kali Keruh ini mengalir antara Kecamatan Sirampog dan Gunung Sumping. Terdapat sebuah aliran sungai dari mata air yang membuat kali ini selalu keruh dan berada di samping gunung Sumping.

Baca Juga: CARA DAPAT Saldo DANA Gratis Rp100.000 Langsung Cair, BISA DICOBA

Dikisahkan saat itu Pakubuwana VII dari Keraton Surakarta mengadakan pertemuan besar atau pasewakan agung bersama para Bupati.

Salah satu yang diundang dalam acara tersebut adalah Bupati Brebes bernama Tumenggung Puspanegara.

Karena merupakan acara besar, biasanya para tamu memakai pakaian kebesaran sebagai tanda menghormati adanya acara tersebut.

Baca Juga: Ada Pohon Jati Tunggal Keramat di Majalengka, Tidak Ada yang Berani Menebang

Para Bupati dari daerah lain memakai pakaian kebesaran saat menghadap Pakubuwana VII. Namun tidak dengan Bupati Brebes.

Hal itu bukan tanpa dasar, Bupati Brebes melakukan itu lantaran ia membenci sikap Kanjeng Sunan Pakubuwana karena mau saja diperalat oleh Belanda.

Bupati Brebes sadar bahwa sikapnya itu akan berujung dengan hal yang tidak diinginkan, namun inilah caranya untuk mengingatkan atasannya.

Baca Juga: Hasil Matchday 2 Grup E Piala Dunia 2022 Qatar: Jepang Tumbang, Kosta Rika Urung Hengkang

Benar saja, Kanjeng Sunan Pakubuwana merasa telah dilecehkan oleh Bupati Brebes karena tidak menuruti perintahnya.

Dalam acara, Kanjeng Sunan Pakubuwana mematik kemarahan Bupati Brebes yang berujung dengan perlawanan Bupati Brebes.

Hal itu sengaja dilakukan Kanjeng Sunan Pakubuwana karena hawatir jika ketidak sukaan Bupati Brebes terhadap dirinya dan Belanda menular kepada rekan Bupati yang lain.

Baca Juga: BEDA DAERAH LAIN, Bukan Kedelainya tapi Daunnya yang Diolah dan Jadi Kuliner Khas Majalengka

Bupati Brebes memilih meninggalkan Pasewakan Agung guna menghindari kemarahan yang lebih lanjut.

Karena sikapnya itu, Kanjeng Sunan Pakubuwana memiliki alasan untuk mengejar dan meringkus Bupati Brebes.

Selepas acara selesai, Pakubuwana VII mengutus pasukan Mangkubumi untuk mengejar dan membunuhnya.

Baca Juga: Misteri Petilasan Nyai Ratu Rambut Kasih di Majalengka, Pernah Ada yang Mati Karena Buang Limbah

Namun Bupati Brebes pun bukan orang sembarangan yang tidak memiliki ilmu kesaktian, maka dari itu ia pun selalu gagal diringkus.

Sampai suatu hari pasukan Mangkubumi mendapat kabar bahwa Bupati Brebes bersembunyi Di Desa Kretek.

Ia pun menanyakan kepada warga yang ditemuinya. Namun karena sudah lelah dan hampir putus asa, maka setiap warga yang yang berada di Kretek disiksa oleh mereka.

Baca Juga: Yuk Pelajari Contoh Soal Tes Tulis PPK Lengkap Jawabannya, Agar Bisa Lolos Tes CAT

Hal itu dilakukan agar warga mau membuka mulut dan mengatakan keberadaan bupati Brebes.

Singkat cerita, Bupati Brebes telah sampai di wilayah Bumiayu, dan mengkondisikan warga serta para pengikut setianya untuk mencegat pasukan tersebut.

Saat masa itu tiba, ternyata pasukan Mangkubumi berbalik mundur karena ketakutan dan dikejar oleh banyak orang yang membela Bupati Brebes.

Baca Juga: Legenda Batu Lingga Gunung Ciremai sebagai Tempat Bermunajat Sunan Gunung Jati

Mereka melarikan diri ke dekat gunung Sumping. Karena merasa lelah dikejar, Pasukan Mangkubumi pun memutuskan untuk bersembunyi di dalam sebuah telaga kecil.

Mereka meloncat dan berendam di dalam air telaga, namun sayang, ternyata air telaga itu menyedot mereka hingga mereka hampir kehabisan napas.

Dengan sekuat tenaga mereka meronta dan menggerak-gerakkan kakinya agar dapat menyembul ke atas.

Baca Juga: Kenaikan UMP dan UMK Segera Diumumkan, Yuk Pahami Lagi Cara Perhitungannya, Jangan Sampai Keliru

Hal tersebut ternyata tak berpengaruh, malah air yang tadinya bening menjadi keruh karena gerakan kaki mereka saat ingin menyelamatkan diri.

Bupati Brebes beserta warga tak dapat lagi menemukan salah satu dari mereka karena tenggelam ke dalam telaga kecil yang membuat sungai menjadi keruh.

Itulah sekelumit kisah tentang asal-usul penamaan Kali Keruh yang berada di wilayah Brebes bagian selatan.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Galuh Purba Antologi Cerita Rakyat Brebes Selatan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x