Dalam perkembangannya, konsep WJNC berubah menjadi street art dengan tetap mengusung unsur utama yaitu Tugu Yogyakarta, kendaraan hias, wayang, dan diselenggarakan pada malam hari.
Wayang Jogja Night Carnival #7 atau pada tahun ini memiliki rute sepanjang 1,2 kilometer dengan menyusuri Jalan Jend. Sudirman – Tugu Yogyakarta – Jalan Margoutomo.
Baca Juga: BAWASLU Majalengka Tutup Pendaftaran Panwascam, Cek Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi
Karnaval ini tentunya diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Sebagai puncak memperingati hari ulang tahun Kota Yogyakarta ke-266, WJNC #7 mengusung tema “Lokananta Arjuna Anugraha”.
Lokananta merupakan seperangkat gamelan dari Suralaya, istana dewa-dewa di kahyangan.
Di dalam cerita pewayangan, gamelan Lokananta hanya ditabuh secara khusus sebanyak dua kali. Yakni dalam acara pernikahan Baladewa dengan Erawati dan Pernikahan Arjuna dengan Sembadra.
Selain itu, tema ini diambil sebagai wujud rasa syukur bersama masyarakat Kota Yogyakarta yang telah berhasil melewati masa pandemi Covid-19.
Sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap gamelan yang ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda oleh UNESCO.