Hujan Meteor Hiasi Langit Indonesia di Akhir Juli 2022, Bagaimana Cara Melihatnya? Apakah Berbahaya?

- 22 Juli 2022, 17:45 WIB
ilustrasi fenomena hujan meteor di langit Indonesia akhir Juli 2022 mendatang.
ilustrasi fenomena hujan meteor di langit Indonesia akhir Juli 2022 mendatang. /PIXABAY/Pexels

 

PORTAL MAJALENGKA - Kabarnya diperkirakan akhir Juli 2022 ini langit Indonesia akan dihiasi oleh fenomena alam hujan meteor.

Hujan meteor merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar pada langit malam.

Hujan meteor itu terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi.

Hujan meteor umumnya terjadi ketika bumi melintasi dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya. Meteor tampak seperti bintang jatuh atau bintang berpindah.

Baca Juga: Profesor Thomas Djamaluddin, Alumni SMAN 2 Cirebon Bicara Perjalanan Kesepakatan Kriteria Kalender Hijriah

Melalui Siaran Pers yang diunggah melalui lama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan bahwa fenomena alam hujan meteor yang akan terjadi akhir Juli 2022 itu adalah hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids.

Peneliti Utama bidang Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa kedua hujan meteor yang akan terjadi di langit selatan pada akhir Juli 2022 itu dapat diamati di langit Indonesia.

“Hujan meteor Alpha-Capricornids ini bisa diamati pada 30 – 31 Juli 2022 mulai pukul 20.00 WIB di ufuk timur. Namun waktu terbaik adalah setelah lewat tengah malam di arah langit selatan. Diperkirakan ada sekitar 5 meteor per jam yang tampak melintas di langit. Hujan meteor ini berasal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dengan bumi,” ungkap Thomas.

Sementara itu, hujan meteor Delta Aquariids dapat diamati pada 29 – 30 Juli mulai pukul 23.00 WIB di ufuk timur. Puncaknya sekitar pukul 02.00 WIB di langit selatan.

Baca Juga: Idul Fitri 1443 H Mungkin 2 Mei, Ada Potensi 3 Mei: Ini Kata Profesor Thomas Djamaluddin asal Cirebon

“Hujan meteor ini menampilkan belasan meteor per jam. Debu-debu komet 96P/Machholz diduga menjadi sumber hujan meteor ini,” lanjut Thomas.

Cara menyaksikan hujan meteor yang akan terjadi di langit selatan ini cukup dengan pandangan mata yang mengarahkan ke langit selatan, dan memperhatikan objek langit yang tampak seperti bintang jatuh atau bintang beralih.

Thomas menjelaskan, cara terbaik untuk mengamati hujan meteor yang terjadi pada kahir bulan Juli ini yaitu dengan tanpa alat atau mata telanjang. Lantaran dengan mata telanjang memiliki medan pandang jauh lebih luas.

“Pengamatan meteor lebih baik tanpa alat, karena mata mempunyai medan pandang yang lebih luas,” kata Thomas.

Baca Juga: Roy Suryo Kunjungi LPSK, Polisi: Itu Merupakan Hak yang Bersangkutan

Selain itu, agar pengamatan hujan meteor itu lebih jelas lagi Thomas juga menuturkan agar medan pandang ke langit selatan tidak terhalang gedung maupun pepohonan.

Bukan hanya itu, dia juga mengatakan dengan memastikan kondisi cuacara cerah dan minim pencahayaan dapat lebih maksimal dalam menyaksikan febomena hujan meteor itu.

“Pilihlah lokasi pengamatan yang minim gangguan cahaya lampu dan medan pandang ke langit selatan tidak terganggu pohon atau bangunan,” katanya lagi.

Bukan hanya itu Thomas menjelaskan juga fenomena menarik hujan meteor ini tidak berdampak dan berbahaya terhadap bumi dan makhluk hidup di dalamnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Pembangunan IKN Diawali Pekerjaan Infrastruktur dan Bangunan Mulai Agustus 2022

“Berbahayakah hujan meteor ini? Sama sekali tidak berbahaya. Debu-debu sisa komet habis terbakar pada ketinggian di atas 80 km,” jelasnya.

Fenomena alam hujan meteor ini merupakan fenomena alam tahunan sehingga bagi anda yang penasaran dengan fenomena alam hujan meteor ini, jangan lupa catat tanggalnya dan saksikan hujan meteor pada waktu yang ditentukan. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: brin.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x