PORTAL MAJALENGKA – Beberapa negara Asia Tenggara dengan mencoba merumuskan kalender Islam global atau kalender hijriah, minimal dalam lingkup nasional Indonesia dan regional ASEAN.
Kriteria baru Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) atau Kriteria Rekomendasi Jakarta 2017 diharapkan bisa menjadi kriteria tunggal untuk mewujudkan kalender hijriah secara glonal
Usulan kriteria baru MABIMS atau Kriteria Rekomendasi Jakarta 2017 dengan tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi bulan minimal 6,4 derajat, dirumuskan lebih dari sepuluh tahun sampai akhirnya ditetapkan.
Menurut Prof Thomas Djamaluddin, pakar astronomi dan pengambil kebijakan bekerja secara sistematis dan bertahap. Tidak tiba-tiba dalam memutus kriteria baru tersebut.
“Kriteria sudah lama dirumuskan bahkan sejak 2010. Pada tahun 2012 kriteria astronomi tersebut diadopsi oleh ormas Persis (Persatuan Islam),” ujar Profesor Riset Astronomi-Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN itu.
Pada Muzakarah Rukyat dan Takwim Islam Negara Anggota MABIMS 2014, Prof Thomas Djamaluddin diberi tugas mewakili delegasi RI memaparkan “Telaah Data Rukyat” yang di dalam paparan diusulkan kriteria baru.
Kemudian argumentasi pemilihan kriteria baru dilengkapi saat penyusunan Naskah Akademik oleh Tim Pakar Astronomi pada 2015, yang disiapkan untuk diajukan ke Munas MUI pada 2015. Namun Munas MUI saat itu belum menerima kriteria baru yang diusulkan.
“Konsep kriteria baru tersebut dibawa delegasi RI ke pertemuan teknis MABIMS pada 2016. Dengan masukan dari semua delegasi, akhirnya disepakati draft kriteria baru MABIMS, yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.,” terang Prof Thomas Djamaluddin.