PP Muhammadiyah Kritisi Ide Penundaan Pemilu: Jangan Tambah Masalah Bangsa

- 25 Februari 2022, 23:32 WIB
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti sebut ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang menyinggung soal wayang menandakan pemahaman dangkal.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti sebut ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang menyinggung soal wayang menandakan pemahaman dangkal. /Twitter @Abe_Mukti/

PORTAL MAJALENGKA - Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti ikut mengkritik wacana penundaan Pemilu 2024.

Dia meminta elite politik untuk memahami psikologi masyarakat saat ini.

Menurut dia, wacana menunda pelaksanaan Pemilu hanya akan menambah masalah yang juga terbuka peluang menabrak konstitusi.

Baca Juga: Anies Pamer Pengeboran Terowongan MRT Fase 2: 100 Persen Dikerjakan Anak-anak Bangsa

"Terkait dengan wacana penundaan Pemilu, sebaiknya para elit politik bersikap arif, bijaksana, serta mementingkan masa depan bangsa dan negara di atas kepentingan individu dan kelompok," katanya dalam keterangannya dikutip dari akun twiternya @Abe_Mukti, Jumat 25 Februari 2022.

Dia m minta elite politik untuk menahan diri. Apalagi wacana penundaan Pemilu 2024 kental dengan potensi melanggar konstitusi negara.

Karena itu, dia justru menyarankan agar para elite tak terus menumpuk masalah bangsa.

"Janganlah menambah masalah bangsa dengan wacana yang berpotensi melanggar konstitusi," katanya.

Baca Juga: Lirik Lagu Mau Pulang Takut Kecewa oleh Arief, Kisah Ditinggal Kekasih Saat Merantau

Dia justru mengajak elite politik untuk merasakan suasana kebatinan masyarakat pada umumnya atas wacana penundaan Pemilu itu.

Wacana yang dilontarkan elite politik itu dia yakini hanya berpedoman pada hasil survey dan tanpa melibatkan perasaan publik yang tidak terekam dalam survey.

"Sebaiknya para elit itu melihat langsung keadaan di masyarakat. Pahami keadaan dan perasaan mereka. Jangan hanya membaca hasil survey yang mungkin saja tidak akurat," katanya.

Baca Juga: Gagal Lagi! Persib Ditahan Imbang Persela Lamongan, Hasil Seri 1-1, Maung Bandung Gagal Geser Arema FC

Dia meminta elite politik pengusung ide penundaan Pemilu 2024 untuk mengakhiri ide kontraproduktif itu. Sebab, penundaan Pemilu berimplikasi luas terhadap kehidupan politik di tanah air.

Ide itu, kata dia, hanya akan memperpanjang masa jabatan presiden dan DPR yang bertentangan dengan konstitusi.

"Sebaiknya wacana menunda Pemilu yang berimplikasi pada perpanjangan masa bakti Presiden-Wakil Presiden, Menteri, DPD, DPR, dan DPRD serta jabatan terkait lainnya diakhiri. Mari berpikir jernih dan jangka panjang," katanya.***

Editor: Muhammad Ayus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah