Jubir Kominfo: Waspadai Berita dengan Judul Provokatif

- 12 November 2021, 10:30 WIB
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi.*
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi.* //kominfo.go.id//

“Pada minggu ini terdapat peningkatan isu COVID-19 namun terjadi penurunan sebaran konten hoaks COVID-19 dengan jumlah 12 isu dan 34 unggahan,” lanjut Dedy.

Dari sejumlah unggahan hoaks tersebut, Dedy menjelaskan ada beberapa informasi yang perlu diluruskan dan perlu ditangkal bersama penyebarannya, yakni :

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Satlantas Polres Indramayu, 12 November 2021, Cek di Sini

  • Stroke Menyerang Anak-anak sebagai Efek Samping Vaksin COVID-19 (4 November 2021).
  • Penerima Vaksin COVID-19 Berisiko Lebih Tinggi Terkena Limfoma dan Autoimun (5
    November 2021).
  • Vaksin COVID-19 Memiliki Tingkat Kematian 174 Kali Lebih Tinggi pada Anak-anak daripada
    Virus COVID-19 (6 November 2021).
  • Foto Kemasan Vaksin Sinovac “Only for clinical trial” atau “Hanya untuk Uji Klinis” (8
    November 2021).
  • Vaksin Pfizer Menambahkan Zat yang Digunakan untuk Menstabilkan Korban Serangan
    Jantung ke dalam Vaksin COVID-19 (9 November 2021).
  • Tes Swab Dapat Menggores Amigdala dan Dilakukan di Zaman Mesir Kuno untuk Membuat
    Budak Menjadi Patuh (10 November 2021)

Baca Juga: Ada Apakah dengan Pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan? Nih Bocorannya

“Faktanya, seluruh berita tersebut adalah menyesatkan dan masuk dalam kategori hoaks,” tegasnya.

Dedy menyatakan, masyarakat juga dapat berpartisipasi dengan mengadukan konten yg melanggar, ke situs https://www.aduankonten.id/ atau melayangkan e-mail ke [email protected].

Pemerintah terus berusaha meminimalisir dan melawan hoaks terkait pandemi COVID-19.

Baca Juga: Kenali Fenomena La Nina Beserta Dampaknya

Untuk mendukungnya, masyarakat dapat membantu dengan cara tidak meneruskan berita menyesatkan dan provokatif, yang mendorong kita untuk membuka dan menyebarkannya.

Pada kesempatan tersebut Dedy mengutarakan langkah-langkah untuk mengidentifikasi hoaks. “Curigai berita dengan judul provokatif dan clickbait, jika judulnya meragukan jangan langsung disebarkan,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah