PORTAL MAJALENGKA - Pengusaha Jusuf Hamka atau dikenal dengan Babah Alun mendeklarasikan diri melawan kartel kremasi jenazah Covid-19.
Sebab, jasa pengurusan jenazah Covid-19 di krematorium, ujar anak didik Buya Hamka itu, kini tidak lagi beradab.
Jasa pengurusan kremasi jenazah Covid-19 mencapai Rp80 juta. Kartel kremasi jenazah Covid-19 itu dia anggap sebagai bentuk pemerasan.
Baca Juga: Video Nakes Kelelahan Tidur di Samping Peti Jenazah COVID-19 Sambil Memeganginya
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya Muhammad Yusuf Hamka. Saya adalah pembina yayasan krematorium, Cilincing, Jakarta Utara dan saya adalah pembina yayasan wihara Kim tek Ing petak 9, Glodok. Saya mendapat kabar bahwa telah terjadi kartel dalam pemakaman jenazah Covid-19. Jelas kremasi yang dikartelkan sangat-sangat tidak beradab," katanya dilansir dari video yang diunggah di akun instagram pengacara kondang Hotman Paris dan videonya beredar luas, Rabu 21/7/2021.
Dia mengaku sedih dengan fenomena itu. Kesulitan yang dihadapi masyarakat bukannya dibantu malah dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan. Karena itu dia terpanggil. Karenanya, dia mengatakan akan membantu masyarakat dengan menekan harga seminimal mungkin. Bahkan, bagi keluarga korban Covid-19 yang tidak mampu akan digratiskan.
"Saya sedih. Saya terpanggil. Oleh sebab itu yayasan krematorium Cilincing yang berada dibawah saya, kebenaran (kebetulan) itu milik kakak saya Drs H Cece saya sudah perintahkan mulai hari ini tanggal 19 Juli 2021 supaya menerima jenazah korban Covid dengan biaya hanya Rp 7 juta," katanya.
Baca Juga: Warning, Indonesia Mulai Darurat Peti Jenazah Akibat Lonjakan Kasus Kematian Pasien Covid-19
"Karena kartel-kartel sudah tidak manusiawi, sudah memeras saudara-saudara kita sampai dengan harga Rp80 juta," ujar pengusaha jalan tol dibawah naungan PT Citra Marga Nusapala Persada (CMNP) itu.