Dua Kecamatan di Tanah Laut Kalsel ‘Menghilang’ Disapu Banjir Air Pasang

- 17 Januari 2021, 02:00 WIB
Anggota Polres Tanah Laut bersama tim SAR gabungan mengevakuasi warga korban banjir di Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut, Kalimatan Selatan.
Anggota Polres Tanah Laut bersama tim SAR gabungan mengevakuasi warga korban banjir di Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut, Kalimatan Selatan. /ANTARA/Polres Tanah Laut

PORTAL MAJALENGKA – Beberapa wilayah di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan (Kalsel) dilanda banjir akibat air pasang.

Dua kecamatan di Kabupaten Tanah Laut, Kalsel paling terdampak air pasang yaitu Kurau dan Bumi Makmur seakan menghilang disapu banjir dengan ketinggian hingga dua meter.

“Dua kecamatan ini paling bahaya, sehingga kami evakuasi besar-besaran korban banjir dalam tiga hari terakhir,” terang Bupati Tanah Laut Kalimantan Selatan, Sukamta di Pelaihari, Sabtu 16 Januari 2021.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor Tutup Ruas Jalan Raya Bandung-Cianjur

Warga diungsikan ke beberapa desa di Kecamatan Tambang Ulang yang sudah didirikan posko pengungsian dan dapur umum. Sebagian juga di tempatkan di Kecamatan Pelaihari.

Diakui Sukamta, banjir awal tahun ini merupakan terbesar selama sejarah 34 tahun dia tinggal di kabupaten berjuluk Bumi Tuntung Pandang.

Hingga saat ini hanya tiga kecamatan yang relatif aman dari banjir meski juga terjadi kenaikan debit air yaitu Kecamatan Batu Ampar, Jorong dan Kintap.

Baca Juga: Hujan Deras di Cirebon, 5 Kecamatan Terendam Banjir

Sementara delapan kecamatan lainnya terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi yaitu Bati-Bati, Tambang Ulang, Kurau, Bumi Makmur, Pelaihari, Panyipatan, Takisung dan Bajuin.

“Total ada sekitar 4.000 rumah terdampak dengan 13.000 jiwa diungsikan. Sebagian masih ada yang bertahan di rumahnya namun tetap kita imbau agar mau dievakuasi jika kondisinya tidak memungkinkan lagi,” jelasnya.

Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Rasakan Gempa Susulan saat Meninjau Lokasi Gempa Mamuju

Tak hanya pemukiman penduduk, banjir kali ini juga memutus dua jembatan vital yang jadi akses warga yaitu jembatan di jalan nasional penghubung Kelurahan Angsau dan Kelurahan Pabahanan menuju Kota Pelaihari, ibukota kabupaten serta jembatan penghubung Kecamatan Kurau dan Takisung.

Putusnya jembatan di Takisung ini membuat dua desa terisolir yaitu Tabanio dan Pagatan Besar, sehingga tim SAR gabungan berupaya segera menyelamatkan warga untuk dievakuasi.

Baca Juga: Tim SAR Temukan Korban Tambahan Longsor Sumedang, Total 27 Jiwa

Sukamta menyatakan perlu langkah serius dari pemerintah daerah dibantu semua elemen baik TNI-Polri, Basarnas dan unsur lainnya termasuk relawan yang bahu membahu dalam penanggulangan banjir saat ini.

“Fokus kami ada tiga, yakni rakyat harus selamat, rakyat tidak boleh kelaparan dan rakyat harus sehat. Kami berterima kasih juga kepada Presiden Joko Widodo yang sudah memberikan bantuan penanggulangan melalui Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto hari ini,” tandasnya. ***

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x