Cuaca Ekstrem Mengancam, Inilah Beberapa Hal yang Dapat Dilakukan

16 Januari 2024, 17:36 WIB
BMKG ingatkan potensi cuaca ekstrem. Waspada! /Humas Cilacap /

PORTAL MAJALENGKA - Cuaca ekstrem diperkirakan mengancam sebagian besar wilayah Indonesia hingga Februari mendatang, mulai dari hujan lebat hingga angin kencang.

Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau akan potensi bencana hidrometeorologi tersebut. Sehingga kita semua diharuskan untuk tetap hati-hati dan menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem ini.

Dikutip dari NU Online, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) Maskut Candranegara mengungkapkan terdapat beberapa antisipasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk menghadapi cuaca ekstrem.

Baca Juga: WASPADALAH! Ini Prakiraan Cuaca Wilayah Sumberjaya Majalengka Selasa, 2 Januari 2024

“Pertama, menghindari aktivitas di tempat yang rawan, seperti berteduh di bawah pohon, di bawah baliho yang rentan roboh akibat tiupan angin kencang,” ujarnya

Dia mengatakan antisipasi lain yang dapat dilakukan yaitu menjaga kebugaran tubuh dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga agar tubuh lebih kuat menghadapi cuaca ekstrem.

Selain itu, disarankan untuk meningkatkan asupan dengan minum air putih saat cuaca panas, karena air putih memiliki peran penting dalam mencegah terjadinya dehidrasi.

“Keempat, menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan. Pastikan jangan ada air menggenang, sampah menumpuk serta air selokan harus mengalir dan bebas dari sampah,” jelasnya menambahkan.

Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan bahwa ada tiga penyebab cuaca ekstrem terjadi hingga Februari 2024, yakni pertama munculnya angin muson Asia yang menunjukkan aktivitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Amalan Utama 10 Hari Pertama Rajab, Lakukan dengan Istiqomah Agar Diberi Keberkahan

Iklim muson atau musim terjadi karena pengaruh angin muson (monsoon), yang berganti arah tiap setengah tahun sekali. Angin muson bisa mengakibatkan terjadinya musim hujan dan kemarau di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

"Kondisi seperti ini berpotensi disertai dengan fenomena cuaca yang memberikan pengaruh dingin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia,” terangnya.

Lalu penyebab lainnya karena terdapat daerah tekanan rendah yang terpantau di sekitar Laut Timor, Teluk Carpentaria, serta di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.

Hal ini dapat memicu terbentuknya pola perlambatan kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian barat dan sekitar ekuator.

Baca Juga: Pulau Bali Primadona Penerbangan di BIJB Kertajati Majalengka, Selasa 16 Januari 2024

“Ketiga, adanya aktivitas gelombang atmosfer masih menunjukkan kondisi yang signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem. Kondisi tersebut kemudian dapat meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia,” ungkapnya. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler