STRATEGI KAMPANYE PKI Untuk Meraih Hati Masyarakat Menjelang Pemilu 1955

27 September 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi baligho partai di Indonesia awal pemilu 1955. /kemdikbud.go.id/

PORTAL MAJALENGKA - PKI (Partai Komunis Indonesia) sempat memiliki 39 kursi di DPR RI pada 1955.

Hal tersebut menjadikan PKI sebagai partai dengan pemilih cukup banyak yakni urutan ke-4 setelah PNI, Masyumi, dan NU.

Dengan memperoleh urutan pemilih terbanyak ke-4, dapat dikatakan PKI memperoleh suara sebanyak 6 juta suara atau bahkan lebih.

Baca Juga: Kode Sandi Para Kyai NU di Sumatra Utara Agar Pertemuanya Tak Diketahui Para Simpatisan PKI

Dilansir dari Buku Putih Benturan NU-PKI (2013:34), PKI telah memiliki massa bukan haya para buruh dan petani saja, namun sudah banyak anggota lain seperti para pegawai dinas dan militer.

PKI mengangkat prinsipnya yakni sama rata, sama rasa, dan anti kolonial. Sehingga banyak peminat yang masuk ke partai ini.

Meskipun memiliki sejarah yang kelam tentang berbagai pemberontakan pada 1926 dan 1945, namun PKI berhasil muncul kembali ke permukaan.

Baca Juga: Pemerintah Batasi Social Commerce Hanya Fasilitasi Promosi Barang atau Jasa

Banyak kegiatan untuk menggaet hati masyarakat agar dapat masuk ke partai bergambar palu dan arit ini seperti pembagian sembako dan lainnya.

Dalam hal kampanye politik yang biasa dilaksanakan di gedung atau lapangan terbuka, PKI memiliki strategi tersendiri untuk menguatkan tujuannya.

Tujuan PKI yakni dapat mengambil hati masyarakat agar ikut bergabung dengan partai ini pada Pemilu yang akan dilaksanakan.

Baca Juga: Viral Siswa MA di Demak Bacok Gurunya Sebab Tak Puas dengan Hasil Ujian, Berikut Penjelasannya

Selain memiliki strategi kampanye sendiri, PKI juga aktif melihat situasi musuh politiknya untuk dijadikan sebuah gunjingan.

Strategi PKI saat kampanye politik yang digunakan adalah dengan selalu mengadakan arak-arakan dan menyebutnya dengan pawai kerakyatan.

Pawai kerakyatan akan diiringi oleh arak-arakan mobil oplet yang lusuh dan alakadarnya sambil menyambut pimpinannya yakni D.N Aidit.

Baca Juga: Profil Mentereng GORAN PAULIC Asisten Pelatih Bojan Hodak di Persib Bandung

Mobil-mobil oplet yang lusuh ini dijadikan strategi oleh PKI untuk menunjukan kepada masyarakat bahwa PKI adalah partai yang pro dengan rakyat dan tidak suka bermewah-mewahan.

Dengan adanya hal tersebut, diharapkan masyarakat ikut terketuk hatinya, sehingga saat Pemilu dapat menyumbangkan suaranya untuk PKI.

Ide iring-iringan mobil oplet lusuh ini terinspirasi dari Partai Masyumi yang sebelumnya Masyumi selalu menggunakan iring-iringan mobil mewah saat menyelenggarakan acara.

Baca Juga: UPDATE Harga Pangan di Kabupaten Cirebon 26 Septemberr 2023: Stagnan Seperti Sehari Sebelumnya

Dengan salah satu strategi PKI saat kampanye ini terbukti cukup jitu hingga mengantarkan PKI menjadi urutan ke-4 pada pemilu 1955.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Putih Benturan NU-PKI 1948-1965

Tags

Terkini

Terpopuler