PORTAL MAJALENGKA – Akhir-akhir ini berita mengenai perilaku turis asing, menjadi bahan pembicaraan hangat di media sosial Indonesia.
Pasalnya, perilaku turis asing tersebut sudah membuat resah dan banyak melakukan pelanggaran yang dianggap merugikan oleh warga sekitar.
Hal ini sontak mendapat sorotan dan dikecam masyarakat pribumi, karena turis asing tidak menghargai aturan dan budaya daerah yang disinggahi.
Tak hanya itu, bahkan sejumlah turis asing sudah mulai berani melawan aparat Penegak hukum di Negara ini .
Terkait dengan hal tersebut, Hetifah Sjaifudian Wakil Ketua komis X DPR RI mengutarakan pendapatnya terkait hal tersebut.
"Sebetulnya keberadaan turis asing di Indonesia di sambut sangat baik, karena kehadiran turis itu memberikan banyak manfaat dari mulai manfaat sosial, budaya, ekonomi dan lain sebagainya," ujar Hetifah.
“Tetapi sebagai turis, harus tetap memegang dan menghormati norma – norma yang berlaku di masyarakat yang ia kunjungi, ini berlaku untuk turis asing ataupun dalam negeri," imbuhnya.
Hal ini harus berjalan beriringan yang meliputi semua pihak, termasuk para pemandu wisata untuk menyampaikan batasan ketika berkunjung ke suatu tempat mana yang boleh dan tidak boleh di lakukan di tempat yang sedang dikunjungi.
Kewajiban untuk penegakan hukum dan pengawasannya pun menjadi tanggung jawab bersama.
“Kalau memang ada turis atau pengunjung yang sudah di sampaikan aturan mainnya lalu masih tetep tidak mau patuh, maka kalau di rasa perlu untuk di lakukan pemulangan paksa," terangnya.
Hal ini perlu dilakukan sebagai bentuk peringatan yang mempunyai efek jera, dan ini berlaku untuk turis asing dan dalam negeri. *