PORTAL MAJALENGKA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar seluruh masyarakat dapat bersatu melawan terorisme.
Jokowi menyampaikan hal tersebut setelah aksi teror yang dilakukan seorang perempuan berinisial ZA (25) di Bareskrim Mabes Polri pada Rabu, 31 Maret 2021.
Jokowi ini meminta kepada seluruh masyarakat di tanah air agar tetap tenang.
Baca Juga: Kronologi Teror Mabes Polri: ZA Tembak 6 Peluru, Polisi Sekali Tembakan Mati
Baca Juga: Ini Salinan Lengkap Surat Wasiat yang Ditulis Pelaku Penyerangan Mabes Polri, Singgung Ahok
"Tetapi tetap waspada dan menjaga persatuan dan kita semuanya bersatu melawan terorisme," kata mantan Wali Kota Solo itu, dilansir dari Antara.
Jokowi menyatakan, telah memerintahkan Kapolri, Panglima TNI dan Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Saya tegaskan sekali lagi tidak ada tempat bagi terorisme di tanah air," kata Jokowi.
Baca Juga: Kapolri Sebut Penyerang Mabes Polri Lone Wolf Beridelogi Radikal ISIS
Baca Juga: Densus 88 Geledah dan Pasang Garis Polisi Rumah Pelaku Penyerangan Mabes Polri
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerangkan bahwa pelaku teror di gedung Bareskrim Polri berinisal ZA.
"Pelaku masuk melalui pintu belakang kemudian berjalan menuju ke pos jaga di gerbang utama," kata Listyo dalam konferensi pers.
Pelaku kemudian menanyakan keberadaan kantor pos di dalam kompleks Bareskrim dan setelah ditunjukkan lokasi kantor pos oleh polisi yang berdinas, ZA berjalan-jalan sebentar di sekitar pos jaga itu.
Baca Juga: Harlah Ke-69, Pergunu Majalengka Ajak Guru Tingkatkan Kreativitas dan Inovasi
Baca Juga: Beredar KTA Perbakin Milik Pelaku Penyerangan Mabes Polri, Begini Tanggapan Bamsoet
Tak lama berselang, ZA datang kembali dan melancarkan enam kali tembakan, dua di antaranya mengarah ke polisi yang berada di dalam pos jaga, tembakan lainnya mengarah ke luar pos.
Akhirnya polisi menembak pelaku tersebut dan berhasil melumpuhkannya dalam sekali tembakan.
Selanjutnya diketahui identitas pelaku merupakan mantan mahasiswa yang telah dikeluarkan dari salah satu kampus alias drop out (DO).
Baca Juga: Pikiran Rakyat Media Network Gelar UKW untuk Tingkatkan Profesionalitas Wartawan
Baca Juga: CVR Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Penyebab Jatuh Lebih Lengkap
Polisi menyebut ZA diduga telah terpapar paham radikal ISIS yang dibuktikan melalui sejumlah hasil penelusuran polisi.
Sebelum melakukan aksi teror itu, ZA telah mengirimkan pesan di media sosial miliknya mengenai hal yang berhubungan dengan ISIS. Seperti bendera ISIS dan tulisan-tulisan perjuangan jihad.
Beberapa barang bawaan pelaku di dalam map dan amplop di lokasi kejadian juga bertuliskan kata-kata berkaitan dengan paham tersebut.
Baca Juga: Insya Allah, Awal Ramadan 1442 H Seragam pada 13 April 2021
Baca Juga: Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka 1 April, Nih Syaratnya
Polisi juga mengeledah rumah ZA di Ciracas dan menemukan semacam surat wasiat yang memuat ucapan perpisahan kepada keluarganya.***