PORTAL MAJALENGKA - Rencana pembangunan hutan kota mendapat kritik dari dari berbagai kalangan. Salah satunya dari para pedagang Pasar Sindangkasih. Pedagang mengkritik rencana pemerintah yang akan membangun taman baru (Hutan Kota) dengan anggaran sekitar Rp 12 miliar.
“Bangun taman terus, kapan sarana pasar diperhatikan,” ujar Momo seorang pedagang di Majalengka.
Tak hanya Momo, sejumlah pedagang juga menyayangkan sikap Pemkab Majalengka yang terus membangun taman-taman baru. Namun disisi lain sarana dan prasarana perdagangan (fasilitas pasar) terkesan diabaikan.
Baca Juga: Calon Pengantin Penyebab Kebakaran Bromo Bakal Laporkan Balik Petugas TNBTS yang Diduga Lalai
“Bukan tidak setuju pemerintah membangun, tapi tolong juga perhatikan pasar. Setiap hari pedagang bayar retribusi, sedangkan kondisi pasar seperti ini,” kata Yayah, pedagang lainnya.
Kritik juga disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Majalengka, M Fajar Shidiq. Politisi PPP ini sejak awal menolak pembangunan hutan kota di lahan bekas pasar lama.
Menurut Fajar Shidiq, pembangunan hutan kota belum dibutuhkan untuk saat ini. Masih masih lain yang dinilai perlu diprioritaskan oleh pemerintah daerah. Salah satunya sarana dan prasarana di pasar tradisional.